PERTANIAN Apresiasi Program CSR Kementan, Senator AWK Minta Pemda Ende Maksimalkan Lahan Potensial dan Aneka Komoditas Pertanian 18 Nov 2025 22:15
"Oleh karena itu, saya meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Ende agar memanfaatkan secara maksimal program CSR ini dengan mengoptimalkan lahan-lahan potensial dan aneka komoditas pertanian, " kata AWK.
ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Angelius Wake Kako (AWK), mengapresiasi program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dari Kementerian Pertanian RI.
Menurut Senator AWK, program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto tersebut sangat strategis dalam membuka lahan pertanian baru dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
"Apresiasi untuk Program CSR ini, dengan target mencetak 3 juta hektare sawah. Artinya, ketika ada lahan, kita data dan langsung usulkan. Secara gamblang, kita siapkan lahan dan kerja, lalu pemerintah yang membiayai semuanya,” kata Senator AWK dalam kegiatan Kolaborasi dan Advokasi Program Swasembada Pangan Kabupaten Ende bersama DPD RI, Kementerian Pertanian, dan Pemda Ende yang berlangsung di Aula Kantor Camat Wewaria, Selasa (18/11/2025).
Senator AWK menyinggung, Presiden Prabowo memberi perhatian besar terhadap isu ketahanan pangan nasional, khususnya swasembada beras dan jagung.
Melalui program CSR, kata AWK, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9,9 triliun dengan target membuka hingga 3 juta hektare sawah baru di seluruh IIndonesia
"Masyarakat yang tidak memiliki lahan, tetap dapat mengusulkan program lain karena terdapat enam komoditas pertanian tambahan yang juga menjadi sasaran swasembada," katanya.
"Oleh karena itu, saya meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Ende agar memanfaatkan secara maksimal program CSR ini dengan mengoptimalkan lahan-lahan potensial dan aneka komoditas pertanian, " lanjut AWK.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Hj. Gadir Dean, mengatakan bahwa untuk tahun 2026, Kementan RI telah mengalokasikan 500 hektare lahan untuk Ende melalui program CSR.
Namun, untuk tahun 2025, dari quota 158 hektare, baru 72 hektare yang diselesaikan melalui Survei Investigasi Design (SID) oleh tim dari Undana.
"Jadi, kita masih kekurangan lahan untuk tahun ini. Sebenarnya lahannya ada, tetapi terdapat kendala sosial sehingga belum dapat direalisasikan sepenuhnya,” ujar Kadis Gadir.
Untuk mengejar ketertinggalan, kata Gadir, Dinas Pertanian Ende berkomitmen melakukan pendekatan humanis dibantu camat, kepala desa, dan para penyuluh pertanian.
"Harapannya, potensi lahan dapat segera dioptimalkan sehingga program CSR berjalan sesuai target dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Vinsensius Kami selaku Kepala Desa Aendoko di Kecamatan Wewaria, menyambut baik program CSR Kementan.
Kades Vinsen mengaku wilayahnya memiliki banyak potensi lahan dengan ketersediaan air yang memadai, namun hingga kini belum digarap secara optimal.
“Kami minta tim untuk turun dan lakukan survei. Banyak lahan potensial yang belum digarap dan dioptimalkan sehingga bisa mendukung program CSR ini,” harap Kades Vinsen.
--- Guche Montero
Komentar