Breaking News

UKM Kopi Ambaidiru, Kearifan Papua yang Memikat Pasar Global 04 Jan 2024 09:05

Article image

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Kelompok Usaha Rimba Kakupi Ambaidiru, produsen kopi yang berbasis di Kampung Ambaidiru, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, telah sukses mengukir prestasi dalam industri kopi nasional dan internasional. Dengan berdiri sejak tahun 1975, kelompok ini menjalankan produksi kopi secara turun temurun, menjadi penopang utama kehidupan dan perekonomian setempat.

Kopi dipilih sebagai komoditas unggulan karena kecocokan dengan kondisi geografis Ambaidiru yang terletak di ketinggian 600-1000 mdpl. Lebih dari 200 keluarga di wilayah tersebut fokus pada bercocok tanam kopi robusta di lahan seluas 81,27 hektar. Proses produksi dimulai dari panen biji kopi yang kemudian diolah menjadi bubuk kopi murni tanpa campuran.

Simeon Simara Mora, penanggung jawab kelompok, menjelaskan pada hari Jumat (29/12/23), “Rata-rata omzet yang kami dapat berkisar Rp2-Rp5 juta per satu kali panen. Jika hasil panen bagus dan jumlahnya cukup banyak, maka omzet yang bisa diperoleh pun juga akan baik.”

Pentingnya dukungan dan pembinaan terlihat dari peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 2021. Kelompok ini menerima bantuan berupa tempat menjemur kopi seluas 6×4 meter dan pelatihan usaha untuk merawat pohon kopi, proses panen, hingga pengolahan produk.

Simeon mengakui, “Awalnya, ada orang dari anggota kelompok yang memberitahukan informasi seputar program pembinaan kelompok usaha dari BRI. Dari sana, kami mulai mengusulkan proposal dan ternyata disetujui oleh pihak BRI.”

Berfokus pada program Klaster Usaha ‘KlasterkuHidupku’, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan, “BRI berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan, sehingga pelaku UMKM mampu untuk lebih tangguh dan naik kelas.”

Kopi Ambaidiru, yang telah mengekspor 1 ton kopi ke Korea Selatan pada 2020, menjadi inspirasi bagi perekonomian masyarakat Papua. Sukses kelompok ini diharapkan menjadi kisah inspiratif yang memotivasi pelaku usaha lainnya untuk mengembangkan potensi daerah mereka.***

--- Sandy Javia

Komentar