Breaking News

GAYA HIDUP Lima Profesi Paling Berisiko Pikun Saat Tua Menurut Riset Terbaru 03 Oct 2023 12:08

Article image
Ilustrasi profesi perawat. (Foto: Sportsmed)
Selain karena aktivitas fisik yang tinggi, hal lain yang membuat beberapa pekerja lebih rentan pikun adalah sedikitnya waktu untuk memulihkan diri.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Menjadi pikun adalah hal yang paling dikhawatirkan oleh setiap orang ketika mencapai usia tua.

Sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa pikun ada hubungan dengan profesi seseorang. Menurut riset, ada profesi tertentu yang paling rentan mengalami pikun di usia tua.

Riset membuktikan bahwa orang yang kariernya berhubungan dengan aktivitas fisik disebut dapat berakibat pada potensi demensia dan gangguan kognitif.

Dilansir detik.com (3/10/2023), studi dilakukan tiga organisasi sekaligus yang berfokus pada kesehatan dan penuaan yakni Norwegian National Centre of Ageing and Health, Columbia Mailman School of Public Health, dan Butler Columbia Aging Center.

Berdasarkan riset, pekerjaan selama muda terbukti bisa memengaruhi kesehatan di masa senja.

"Bekerja secara konsisten dalam profesi dengan aktivitas fisik yang sedang atau tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif.

Hal itu menunjukkan betapa pentingnya strategi untuk setiap orang yang bekerja menuntut fisik untuk mencegah kerusakan kognitif," kata penulis penelitian.

Seperti apa pekerjaan menuntut fisik yang dimaksud?

Para peneliti menyebutkan profesi yang membutuhkan kerja tangan dan kaki secara aktif atau menggerakkan seluruh tubuh selama prosesnya, seperti memanjat, mengangkat, menyeimbangkan, berjalan, membungkuk, dan mengatur barang-barang adalah yang paling berisiko mengalami penurunan daya ingat di masa depan.

Berdasarkan studi terbaru ini bergerak selagi bekerja yang juga membutuhkan kemampuan berpikir sama buruknya dengan duduk selama 10 jam. Hal tersebut bisa membuat kondisi semakin parah ketika dijalani di usia lebih matang.

Temuan itu diungkap setelah peneliti menguji aktivitas fisik para partisipan di antara usia 33 sampai 65 yang dihubungkan dengan risiko perkembangan dimensia.

"Tuntutan fisik yang lebih tinggi di masa dewasa akhirnya sebelumnya sudah dikaitkan dengan volume hipokampus yang lebih kecil dan kinerja memori yang lebih buruk,"

"Begitu juga dengan orang-orang yang bekerja dalam profesi yang berbahaya secara fisik atau punya tuntutan yang tinggi secara psikologis atau fisik, dikombinasikan dengan kontrol pekerjaan yang rendah ditemukan memiliki kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif di usia lanjut," katanya.

Selain karena aktivitas fisik yang tinggi, hal lain yang membuat beberapa pekerja lebih rentan pikun adalah sedikitnya waktu untuk memulihkan diri.

Misalnya saja ketika seorang harus menjalani shift malam sehingga kurang tidur atau istirahat di akhir pekan. Sedangkan orang yang tidak terlalu berat pekerjaannya lebih punya kesempatan untuk rehat secara fisik.

Para peneliti pun mengungkap beberapa pekerjaan menuntut fisik yang menurut mereka lebih berisiko mengalami demensia:
1. Salesperson
2. Perawat
3. Asisten perawat
4. Petani
5. Produsen hewan

Studi ini juga meneliti pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak bergerak, seperti administrasi, guru, dan lain-lain.

Dikatakan jika terutama profesi tersebut justru menstimulasi secara kognitif sehingga bisa mengasah otak sepanjang hidup.

Karena itu, untuk mencegah demensia kamu bisa menyeimbangkan kerja keras dengan hal-hal yang merangsang pikiran, seperti membaca, belajar bahasa, menulis, melukis, dan lain-lain. ***

--- Simon Leya

Komentar