GAYA HIDUP Mengenal Risiko Kanker Akibat Kegemukan dan Obesitas 24 Jul 2023 10:28
Memperbaiki faktor pola makan, seperti konsumsi buah dan sayur, serta aktivitas fisik secara teratur juga terbukti dapat menurunkan kejadian kanker dan membantu menurunkan risiko penyakit tidak menular lainnya.
IndonesiaSatu.co -- Dengan perkiraan 19,3 juta kasus dan hampir 10 juta kematian pada tahun 2020, kanker kini menjadi penyebab kematian kedua di dunia. Beban global kanker diproyeksikan tumbuh dengan angka kejadian dan kematian dua kali lipat pada tahun 2040.
Hingga setengah dari kasus kanker dapat dicegah, menjadikan tindakan pencegahan kanker sebagai cara yang hemat biaya untuk mengurangi kejadian dan kematian akibat kanker.
Tindakan pencegahan kanker primer meliputi intervensi yang menghalangi inisiasi kanker dengan mengubah paparan faktor risiko, seperti asap rokok, alkohol, karsinogen akibat kerja, radiasi, kelebihan berat badan dan obesitas, serta faktor lain yang dapat dimodifikasi oleh perubahan perilaku atau kebijakan.
Tindakan pencegahan kanker sekunder berkaitan dengan deteksi dini kanker dan menghentikannya agar tidak bertambah parah. Ini termasuk tes skrining yang dapat mengidentifikasi dan mengobati kanker sejak awal perkembangannya.
Sementara tes yang efektif untuk skrining populasi dilakukan hanya untuk beberapa jenis kanker (kanker payudara, leher rahim, paru-paru dan kolorektal), strategi primer dan sekunder (deteksi dini) dapat mengurangi beban kanker hingga sepertiga hingga setengahnya dan karena itu hemat biaya dan merupakan komponen inti dari strategi pengendalian kanker nasional.
Faktor risiko kanker dan pencegahannya
Faktor risiko kanker adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker. Faktor risiko dapat mencakup faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol dan pola makan yang buruk, serta faktor genetik dan lingkungan. Mengidentifikasi dan mengatasi faktor risiko melalui kebijakan dan program serta perubahan perilaku dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker.
Mengatasi faktor risiko kanker menawarkan strategi pengendalian kanker yang hemat biaya dan jangka panjang. Sebagai pengakuan atas hal ini, WHO merekomendasikan bahwa “kebijakan dan program nasional harus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran, untuk mengurangi paparan terhadap faktor risiko kanker dan untuk memastikan bahwa masyarakat diberi informasi dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menerapkan gaya hidup sehat.”
Ada berbagai strategi dan pendekatan pencegahan berbasis bukti yang dapat diambil oleh pemerintah nasional, regional, dan kota untuk mengurangi beban kanker.
Berikut ini kami ingin menyoroti secara khusus faktor risiko kanker akibat kegemukan dan obesitas seperti dilansir dari laman milik The Union for International Cancer Control (UICC):
Kegemukan
Kegemukan (indeks massa tubuh atau BMI di atas 25) dan obesitas (BMI di atas 30) terkait dengan beberapa jenis kanker, termasuk esofagus, payudara, endometrium, dan kolorektum.
Memperbaiki faktor pola makan, seperti konsumsi buah dan sayur, serta aktivitas fisik secara teratur juga terbukti dapat menurunkan kejadian kanker dan membantu menurunkan risiko penyakit tidak menular lainnya.
Pencegahan
Pemerintah dapat membantu mengurangi paparan masyarakat terhadap makanan tidak sehat dengan memberlakukan kebijakan yang sangat membatasi pemasaran dan penjualan produk yang berkontribusi terhadap indeks massa tubuh yang tinggi, seperti makanan ultra olahan dan minuman manis.
Langkah-langkahnya termasuk mengorganisir kampanye media massa untuk mengomunikasikan asupan garam dan diet sehat, mengurangi dan mengganti lemak trans dan lemak jenuh industri, mengurangi konsumsi gula dan daging olahan, dan mempromosikan asupan buah dan sayuran.
Kolaborasi Internasional tentang Nutrisi dalam kaitannya dengan Kanker (ICONIC) adalah Gugus Tugas formal dari Persatuan Ilmu Gizi Internasional, yang mengumpulkan para ahli di bidang nutrisi dan kanker dari seluruh dunia.
Lembaga ini berfokus pada memajukan penelitian di bidang nutrisi dan kanker, dengan tujuan akhir mencegah kanker melalui diet sehat dan pilihan gaya hidup.
Situs web organisasi tersebut menyediakan informasi tentang proyek penelitian yang sedang berlangsung, publikasi dan acara yang berkaitan dengan nutrisi dan kanker.
Gugus tugas juga menawarkan sumber daya dan alat bagi para profesional kesehatan dan masyarakat untuk mempromosikan kebiasaan makan yang sehat dan mengurangi risiko kanker. ***
--- Simon Leya
Komentar