Breaking News

PENDIDIKAN SDK Leda Liur: 100 Tahun Mengabdi, Melayani dan Mengembangkan Manusia di Tanah Rembong 17 Nov 2023 13:21

Article image
Perayaan 100 Tahun SDK Leda Liur yang mengambil tema “Mewujudkan Pendidikan Generasi yang Berbudaya, Berkarakter, dan Berpresasi Gemilang”. Akan digelar pada 25-26 November 2023. (Foto: Ist)
Tahun 2023 adalah tahun yang penuh sukacita bagi kita semua karena di tahun ini SDK Leda Liur memasuki rentang waktu 100 tahun untuk suatu tugas pengadian, pelayanan dan pengembangan sumber daya manusia di tanah Rembong tercinta.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Alumni SDK Leda Liur Kelurahan Lempang Paji, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2023 ini boleh berbahagia. Betapa tidak, tahun ini, mereka bisa merayakan 100 tahun berdirinya sekolah yang didirikan pada tahun 1923 itu.

Perayaan Syukur 100 Tahun SDK Leda Liur berlangsung selama dua hari yaitu dari 25 hingga 26 November 2023. Acara mengusung tema “Mewujudkan Pendidikan Generasi yang Berbudaya, Berkarakter, dan Berpresasi Gemilang”.

Ketua Panitia Perayaan Syukur 100 Tahun SDK Leda Liur, Anastasia Fatima, S.Pd., dalam proposal mengatakan tahun ini merupakan momentum yang penuh sukacita bagi seluruh alumni, para guru, purna guru, maupun siswa-siswi SDK Leda Liur.  

“Tahun 2023 adalah tahun yang penuh sukacita bagi kita semua karena di tahun ini SDK Leda Liur memasuki rentang waktu 100 tahun untuk suatu tugas pengadian, pelayanan dan pengembangan sumber daya manusia di tanah Rembong tercinta,” ujar Ibu Ima - sapaanya.

Sebagai ungkapan rasa syukur tersebut, Panitia Perayaan Syukur 100 tahun SDK Leda Liur akan menggelar rangkaian acara selama dua hari.

Dia mengatakan, di hari pertama akan diselenggarakan acara Pementasan Seni Budaya Rembong. “Acara ini berlangsung pada Sabtu, 25 November 2023, pukul 08.00-17.00 WITA. Acara berlangsung di Kompleks SDK Leda Liur,” katanya.

Pada hari Minggu, di hari kedua, akan digelar Misa Syukur 100 Tahun SDK Leda Liur. “Misa akan dilaksanakan di Gereja St Clemens Hofbouer Lempang Paji pada hari Minggu pukul 08.00-10.00 WITA. Kemudian akan dilanjutkan dengan resepsi puncak perayaan syukur dari pukul 10.00-17.00 WITA di Kompleks SDK Leda Liur,” ujarnya.

Seksi Koordinator Dana, Benignus Veniyanto, SE, mengatakan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk mengajak seluruh alumni, tenaga pendidik dan peserta didik untuk bersyukur atas berkat dan kasih Tuhan yang telah diterima oleh sekolah tersebut.

Benny – sapaannya – mengatakan bahwa acara mempunyai beberapa tujuan. Pertama, agar seluruh kelurga besar alumni, purna guru, kepala seolah, pendidik dan tenaga kependidikan serta perserta didik mensyukuri sembari mengharapkan berkat dan bimbingan Tuhan dalam mengiringi SDK Leda Liur di tanah Rembong.

Kedua, perayaan syukur 100 tahun adalah momen untuk mengenang semua kenangan masa lalu, ketika masih berada di bangku SDK Leda Liur.

Ketiga, membuka julur komunikasi dan kontribusi bagi semua alumni bagi kemajuan pendidikan generasi anak-anak bangsa yang berada di SDK Leda Liur.

“Keempat, sebagai ajang untuk mempublikasikan seni dan budaya Rembong,” ujarnya.

Dia mengatakan, selain misa syukur, ada beberapa acara yang disuguhkan yaitu Pentas Seni dan Budaya Rembong, Pameran Kerajinan Tangan Rembong, Temu Kangen Alumni SDK Leda Liur, Perlombaan Budaya Rembong, dan Misa Penutupan Perayaan 100 tahun SDK Leda Liur dan Resepsi Bersama.

 

Tanggapan Alumni

Diminta tanggapannya terkait acara Syukuran 100 Tahun SDK Leda Liur, Maria Fatima Serviani mengatakan, dirinya sangat senang dan antusias.

Karena itu, Evi – sapaannya – sudah mempersiapkan diri termasuk membeli tiket pesawat jauh-jauh hari.

“Mengapa saya ikut acara 1 abad SDK Leda Liur, karena ini sebagai bentuk rasa syukur, hormat saya kepada para guru yang telah mendidik saya dengan penuh dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab. Pepatah pahlawan tanpa tanda jasa pantas disematkan ke atas mereka,” ujarnya.

Dia mengenang kembali puluhan tahun silam, ketika menempuh pendidikan di sekolah yang terletak jauh dari pusat Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai itu.

“Kesulitan medan, fasilitas, sarana belajar mengajar saat itu yang sangat minim, bahkan saat kelas satu pakai papan tulis dan kapur. Bahkan kami pernah mengalami pakai kalam. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para guru dan kami peserta didik untuk menempuh pendidikan,” kata ibu dua anak itu dengan anak sulungnya telah menamatkan pendidikan di IPB University jurusan Agribisnis.

Pensiunan pegawai di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini mengatakan pendidikan sangat penting bahkan paling penting di era sekarang ini.  

“Sekolah boleh di udik, minim fasilitas, sarana dan prasarana tetapi hasil pendidikan dasar yang saya terima di sekolah paling udik ini ternyata sangat penting bagi saya. Di dunia kerja, lingkungan masyarakat, gereja, saya bisa bersaing dengan dan berdampingan dengan rekan yang mendapat pendidikan yang lebih layak di Pulau Jawa. Pendidikan itu ibarat mengeluarkan katak dari dalam tempurung,” ucapnya.

Untuk diketahui, di Jakarta saat ini sudah terbentuk sebuah wadah tempat berkumpulnya ata (orang-orang) Rembong, Manggarai Timur, termasuk alumni SDK Leda Liur. Wadah yang diberi nama “Paguyupan Rembong Jakarta” (PRJ) itu saat ini terdiri dari 70-an orang dengan diketuai Yos Santas dan Bendahara Umum Yulia Wenus.

Tamatan SDK Leda Liur kini tersebar di berbagai kota di Indonesia. Selain di Jakarta juga terdapat di Kota Kupang, Jogyakarta, Surabaya, Malang, dan Kalimatan. Bahkan, para alumnus juga tersebar di luar negeri seperti di Malaysia, maupun yang telah bekerja dan sementara menempuh pendidikan di Roma, Italia. 

Alumnus SDK Leda Liur juga menempati jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan maupun swasta, dengan berbagai profesi seperti dosen, guru, tenaga kesehatan, jurnalis, dan lain-lain. SDK ini juga telah menghasilkan beberapa rohaniwan/rohaniwati yang berkarya sebagai imam Projo, maupun pastor di mancanegara seperti Filipina. ***

--- F. Hardiman

Komentar