Breaking News

PERTANIAN Lima 'Prototype' Kluster Pertanian Harus Berjalan di 2017 16 Dec 2016 14:26

Article image
Menkop dan UKM, AAGN Puspayoga saat menandatangani prasasti koperasi di Kota Bandarlampung (Foto: Humas Kemenkop)
Tahap awal Kemenkop dan UKM menyiapkan 5 'prototype' di wilayah Sukabumi, Banyumas, Demak, Jawa Timur, dan Lampung.

BANDAR LAMPUNG, IndonesiaSatu.co -- Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM menagetkan 5 program Kluster Pertanian untuk ketahanan pangan nasional harus sudah berjalan pada awal 2017.

AAN Puspayoga, Menteri Koperasidan UKM mengatakan, untuk tahap awal Kemenkop dan UKM menyiapkan 5 'prototype' di wilayah Sukabumi, Banyumas, Demak, Jawa Timur, dan Lampung dimana masing-masing wilayah tersebut menyiapkan minimal 1000 hektar lahan pertanian untuk sembilan komoditas, terutama padi.

“Tahun 2017 saya harap program awal Kluster Pertanian ini bisa segera berjalan di lima kota tersebut", katanya saat meninjau kesiapan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM) di Kota Bandarlampung, Jumat (16/12/2016).

Puspayoga mengatakan, program kluster pertanian ini menggunakan dana dari Pertamina melalui dana PKBL  (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Masing-masing wilayah tersebut akan mendapatkan dana Rp13,4 miliar per 1000 ha.  Sementara dana tersebut akan dipergunakan untuk membeli bibit, pupuk dan pasca panen.

"Masing-masing petani akan mendapatkan ongkos produksi sebesar Rp2,2 juta perbulan. Dan setiap panen, petani juga akan mendapatkan Rp11 juta per hektar. Bayangkan saja, bila per 1000 hektar digarap oleh 2400 petani, maka ini merupakan program Padat Karya", ujarnya.

Puspayoga menegaskan, dengan adanya program tersebut maka bisa dipastikan Indonesia? bisa lepas dari belitan impor pangan. Selanjutnya, tingkat kehidupan para petani pun akan terangkat, karena tak lagi berurusan dengan rentenir.

"Bandingkan saja, kita akan membeli gabah panen seharga Rp 4500 tanpa potongan apa-apa, sementara kalau dijual ke Bulog dihargai sebesar Rp 3700 ditambah potongan-potongan. Petani bisa mendapatkan harga bagus karena memang dirancang untuk efisien dan memiliki nilai tambah sejak masa tanam hingga masa panen. Pasarnya sudah ada, juga teknologinya", tegasnya.

Kemenkop dan UKM berharap, program kluster pertanian ini bisa segera berjalan di Lampung. Selanjutnya setelah 5 wilayah ini berjalan bagus, pemerintah akan membangun 60 Kluster Pertanian di wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

 

---

Komentar