Breaking News

KESEHATAN Jangan Salah, Ini Beda Sakit Kepala Bertekanan Darah Rendah dan Tinggi 01 May 2024 16:30

Article image
Ilustrasi. (Foto: Kompas.com)
Beda sakit kepala darah rendah dan darah tinggi umumnya bisa diketahui berdasarkan sensasi rasa sakitnya.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Ciri khas seseorang menderita tekanan darah tinggi atau rendah adalah rasa sakit pada kepala. Untuk mereka yang tidak pernah mengecek tekanan darah, akan sulit membedakan apakah sedang menderita tekanan darah tinggi atau rendah hanya dari sakit kepala.

Dilansir dari alodokter.com (20/4/2024), bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi dapat diketahui berdasarkan rasa sakit dan gejala lain yang menyertainya.

Sakit kepala akibat darah rendah maupun darah tinggi biasanya berupa sensasi pusing hingga migrain. Namun, ada beberapa perbedaan sakit kepala karena kedua kondisi tersebut.

Beda sakit kepala darah rendah dan darah tinggi umumnya bisa diketahui berdasarkan sensasi rasa sakitnya. Sakit kepala memang merupakan salah satu gejala darah rendah dan darah tinggi, tetapi rasa sakit kepala karena dua keadaan tersebut berbeda.

Sakit kepala darah rendah lebih terasa seperti pusing yang berdenyut. Sementara itu, sakit kepala darah tinggi terasa seperti migrain. Dengan menjalani pola hidup sehat, seperti minum air putih hingga berolahraga secara rutin, sakit kepala karena kedua kondisi tersebut dapat dicegah.

Bedanya Sakit Kepala Darah Rendah dan Darah Tinggi
Berikut ini bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi yang dapat diketahui berdasarkan sensasi rasa sakit dan gejala yang menyertainya:

Sakit kepala darah rendah
Darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah batas normal 120/80 mmHg. Tidak ada batasan pasti untuk tekanan darah rendah karena keadaan ini sering tidak bergejala.

Namun, tekanan 90/60 mmHg umumnya sudah menimbulkan gejala. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah ke otak dan organ tubuh lainnya.

Darah rendah dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari dehidrasi, kehamilan, kehilangan darah akibat cedera, hingga komplikasi suatu penyakit.

Tidak jarang, kondisi ini menimbulkan gejala yang menyerupai kondisi medis lain, seperti pusing hingga pingsan. Beberapa gejala lain dari darah rendah antara lain:

Nyeri kepala bagian belakang hingga ke leher
Sakit kepala terasa berdenyut di seluruh bagian
Kepala terasa ringan
Mual atau muntah
Penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang
Telinga berdenging
Badan terasa lemas
Sulit berkonsentrasi
Napas dangkal atau cepat

Pada beberapa kondisi, sakit kepala darah rendah akan makin terasa ketika duduk maupun berdiri. Agar rasa sakitnya lebih berkurang, Anda disarankan untuk berbaring di tempat tidur. Namun, bila tidak kunjung membaik, Anda dianjurkan untuk pergi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan.

Sakit kepala darah tinggi
Darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah melebihi batas normal atau lebih dari 140/90 mmHg. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor keturunan, usia, hingga gaya hidup yang kurang sehat, seperti jarang berolahraga hingga mengonsumsi minuman beralkohol.

Darah tinggi tidak selalu menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga sering disebut dengan istilah ‘pembunuh diam-diam’. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala tertentu, seperti sakit kepala darah tinggi, hingga mengancam nyawa, seperti stroke dan serangan jantung mendadak, jika tekanan darah terlalu melonjak tinggi.

Sakit kepala darah tinggi juga bisa disertai gejala lain, di antaranya:

Migrain
Sakit pada leher dan bahu
Sakit kepala semakin parah jika melakukan aktivitas
Penglihatan kabur atau berbayang
Pusing berputar
Sesak napas
Mual dan muntah
Gelisah
Kebingungan
Telinga berdenging
Mimisan
Dada berdebar-debar
Nyeri dada
Kelemahan atau lumpuh anggota gerak

Cara Mencegah Sakit Kepala Darah Rendah dan Darah Tinggi
Meskipun ada bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi, kedua kondisi tersebut sama-sama menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas, bahkan bisa membahayakan kesehatan.

Oleh karena itu, Anda bisa mencegah terjadinya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi dengan mengupayakan beberapa cara berikut ini:

Minum air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari untuk mencegah dehidrasi.
Biasakan konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta membatasi asupan garam, lemak, dan gula yang berlebih.
Lakukan aktivitas fisik, seperti rutin jalan kaki, joging, atau bersepeda.
Jaga berat badan agar tetap ideal.
Kelola stres dengan baik.
Istirahat yang cukup selama 7–9 jam setiap harinya.
Hindari kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Beda sakit kepala darah rendah dan darah tinggi tidak bisa serta merta ditentukan dari gejalanya tanpa dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

Oleh karena itu, Anda bisa melakukan pemeriksaan tensi darah ke dokter, fasilitas kesehatan terdekat, atau melakukannya sendiri di rumah dengan alat tensimeter untuk memastikan tekanan darah dalam tubuh.***

--- Simon Leya

Komentar