“Soal nama calon baik gubernur maupun wakil gubernur, tunggu saja keputusan DPP PDI Perjuangan. Tentu keputusan DPP berdasarkan mekanisme dan kriteria terhadap setiap calon yang sudah melamar dan sudah melakukan fit and proper test. Kita tunggu saja samp

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan hingga saat ini belum menentukan siapa calon gubernur/calon wakil gubernur yang bakal diusung Partai berlambang Banteng tersebut pada perhelatan pemilihan gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018 mendatang.

Sebagaimana diutarakan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira saat menghadiri acara Seminar Nasional yang digelar di Universitas Flores (Unflor) Ende, Senin (6/11/17) lalu, DPP belum memutuskan nama calon yang akan diusung meski sudah menggelar fit and proper test kepada para kader Partai maupun non-kader yang melamar ke DPP PDI Perjuangan untuk bertarung pada Pilgub NTT.

“Soal nama calon baik gubernur maupun wakil gubernur, tunggu saja keputusan DPP PDI Perjuangan. Tentu keputusan DPP berdasarkan mekanisme dan kriteria terhadap setiap calon yang sudah melamar dan sudah melakukan fit and proper test. Kita tunggu saja sampai ada keputusan final DPP,” ungkap Hugo kepada awak media.

Anggota DPR RI daerah pemilihan NTT ini membenarkan bahwa Partai berlambang Banteng ini belum menyatakan sikap secara resmi kepada14 calon yang sudah mendaftar ke PDI Perjuangan termasuk Bupati Ngada, Marianus Sae.

“Nanti juga ada keputusan final Partai terkait siapa calon yang akan diusung setelah melalui pertimbangan DPP. Partai tidak serta-merta mengusung calon tanpa melalui pertimbangan dan mekanisme termasuk komunikasi politik dengan Partai lain untuk berkoalisi. DPP mempertimbangkan beberapa aspek dan kriteria, lalu menentukan calon yang pas serta berkomunikasi dengan beberapa partai untuk diusung,” terangnya.

Menyinggung calon yang akan diusung PDI Perjuangan pada pemilihan kepala daerah Ende, Hugo memberi jawaban diplomatis. Menurutnya, Partai PDI Perjuangan juga memberi signal kepada figur incumbent jika memiliki rekam jejak (track rekord) kinerja yang memuaskan.

“Figur incumbent tentu menjadi salah satu pertimbangan Partai melihat kinerja selama periode berjalan. Jika track rekord kinerja memuaskan publik (masyarakat Ende), tentu hal itu menjadi salah satu pertimbangan dari beberapa aspek dan kriteria lain. Semua kembali kepada mekanisme dan pertimbangan Partai hingga menghasilkan keputusan final,” tandasnya.

--- Guche Montero