Breaking News

REGIONAL Dukung Cegah Virus Corona, Ketua Fraksi Demokrat Ende: Pemda Perlu Adakan Cairan Disinfektan dan Wadah Penampung 25 Mar 2020 20:01

Article image
Ketua Fraksi Demokrat dan Anggota Komisi III DPRD Ende, Mahmud Bento Djegha. (Foto: Dokpri BJ)
"Jangan sampai hanya tren pelaporan angka kasus maupun seruan kepedulian, namun minim tindakan dan solusi konkrit. Ini ancaman serius, sehingga butuh tanggapan dan solusi serius," tandas Bento.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Ketua Fraksi Demokrat DPRD Ende, Mahmud Bento Djegha menyatakan dukungan terhadap berbagai upaya pencegahan wabah Corona Virus Deseases 2019 (Covid-19) oleh pemerintah daerah, termasuk melalui Tim Gugus Tugas yang telah dibentuk beberapa hari lalu.

Meski demikian, Politisi muda Partai Demokrat ini turut menyoroti ketiadaan cairan disinfektan, alat semprot serta bak penampung yang dapat digunakan sebagai salah satu langkah pencegahan untuk disemprot di area perkotaan maupun di setiap wilayah kecamatan.

"Pada prinsipnya, kita mendukung upaya-upaya pencegahan dan pengawasan. Namun, dengan ketiadaan cairan disinfektan, patut disayangkan. Pemerintah daerah (pemda) perlu mengadakan cairan disinfektan sebagai salah satu solusi pencegahan," saran Bento dalam keterangan rilis kepada media ini, Rabu (25/3/20).

Bento juga mendukung upaya-upaya Tim Gugus Tugas dengan tetap menjalin koordinasi dan sinergitas dengan lembaga maupun elemen terkait termasuk pihak perusahaan penyedia alat dan bak penampung guna bersama-sama menyikapi potensi wabah Corona yang bisa berubah kapan saja dan kepada siapa saja.

"Status tetap waspada dan siaga sesuai seruan dan instruksi, sehingga tidak saling tumpang tindih dalam menerjemahkan kebijakan di tengah masyarakat. Perlu langkah optimal dalam pencegahan termasuk penyediaan cairan disinfektan dan wadah penampung," katanya.

Menurut Bento, selain langkah penyemprotan cairan disinfektan, Tim Gugus Tugas juga harus proaktif, terutama melibatkan pemerintah Kecamatan maupun pemerintah Desa untuk melakukan pendataan secara detail sehingga bisa dipastikan status setiap orang.

"Sebaiknya, tidak perlu menunggu hingga ada keluhan maupun laporan. Dengan pendataan secara detail, bisa dipastikan data riil setiap warga baik statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP), pasien dengan status Negatif mapun Positif Corona. Selanjutnya, dapat diambil tindakan sesuai standar pelayanan," saran Bento.

Atensi Bersama Lembaga DPRD

Anggota Komisi III DPRD Ende ini juga mengatakan bahwa upaya pencegahan Virus Corona harus menjadi perhatian, tanggung jawab dan komitmen bersama baik pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait, Tim Gugus Tugas, lembaga DPRD, hingga segenap elemen masyarakat.

"Selain masalah kesehatan, wabah Corona ini juga berkaitan erat dengan tindakan kemanusiaan dan keselamatan bersama, sehingga membutuhkan atensi dan tanggung jawab bersama termasuk DPRD. Jangan sampai menjadi Lembaga yang pasif tanpa mempertimbangkan kontribusi riil yang mesti dilakukan," sentil Bento.

Menurutnya, DPRD Ende dapat berinisiatif melalui kebijakan alternatif realokasi dana Pokir untuk langkah pencegahan dan penanganan, termasuk memginisiasi pengadaan Alat Pelinding Diri (APD) tanpa harus bergantung dari Pemerintah Pusat.

"Butuh langkah alternatif sebagai solusi pencegahan dan solidaritas kemanuasiaan demi kebaikan segenap masyarakat Kabupaten Ende. Sebab, hingga kini belum bisa dipastikan kapan wabah Pandemik Corona berakhir. Selain upaya medis melalui kinerja para dokter dan petugas medis serta Tim Gugus Tugas, butuh kepedulian dan solidaritas kemanusiaan," imbuhnya.

"Artinya, butuh kesadaran bersama dalam menyikapi wabah ini. Jangan sampai hanya tren pelaporan angka kasus maupun seruan kepedulian, namun minim tindakan dan solusi konkrit. Ini ancaman serius, sehingga butuh tanggapan dan solusi serius," tandasnya.

--- Guche Montero

Komentar