Breaking News

INTERNASIONAL Elon Musk Pangkas Tenaga Kerja Federal AS, Dealer Tesla Didemo 23 Mar 2025 10:44

Article image
Demonstrasi kepada Elon Musk dan Tesla semakin meluas di Amerika Serikat. (Foto: NBC News)
Pemerintah Trump mengatakan minggu ini bahwa pelaku pembakaran telah menargetkan beberapa dealer dan stasiun pengisian daya Tesla. Tidak ada kekerasan yang dilaporkan dalam protes hari Sabtu di Washington.

WASHINGTON, IndonesiaSatu.co -- Sekitar 100 orang membawa spanduk dan melakukan protes di luar dealer Tesla di Washington pada hari Sabtu, (22/3/2025). Mereka tampak marah kepada Elon Musk karena memimpin upaya pemangkasan besar-besaran kepada tenaga kerja federal.

Mobil-mobil yang melaju melewati demonstrasi itu membunyikan klakson kepada para pengunjuk rasa yang spanduknya menampilkan foto Musk, orang terkaya di dunia itu. Presiden Donald Trump menunjuk Musk untuk memimpin upaya merampingkan pemerintah federal, yang memiliki ribuan pekerja di ibu kota negara itu.

Trump menunjuk Musk untuk memimpin gugus tugas yang dijuluki Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang sejauh ini telah mengawasi pemangkasan lebih dari 100.000 pekerjaan di seluruh tenaga kerja sipil federal yang berjumlah lebih dari 2 juta orang. DOGE juga telah mendorong pembekuan bantuan asing, pembatalan ribuan program dan kontrak.

"Kami keluar dengan gembira dan menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka tidak sendirian," kata Melissa Knutson, salah satu pengunjuk rasa di luar dealer di Washington.

Para pengunjuk rasa juga muncul di kota-kota AS lainnya, termasuk Los Angeles, serta di luar negeri, seperti di Toronto. Warga Kanada bersumpah untuk tidak membeli produk-produk AS setelah pemerintahan Trump menaikkan tarif atas barang-barang Kanada.

Dalam beberapa minggu menjelang protes, para pengendara telah menjual kendaraan listrik Tesla dalam jumlah rekor bulan ini, menurut data Edmunds.

Saham Tesla hampir turun setengah dari puncaknya di bulan Januari. Saham tersebut meroket setelah pemilihan Trump pada bulan November dengan harapan akan lebih mudah bagi Tesla untuk meluncurkan robotaxi di bawah pemerintahan baru.

Glenn Popson, seorang pekerja sektor teknologi berusia 54 tahun, berpendapat semakin banyak pemilik Tesla yang menjual mobil mereka serta pemegang saham yang melepas saham Tesla akan membantu meyakinkan Musk bahwa hak-hak warga Amerika harus dilindungi.

Musk, orang terkaya di dunia, memiliki sekitar 411 juta saham Tesla atau sekitar 13% kepemilikan di perusahaan tersebut. Dalam pertemuan dengan karyawan yang disiarkan melalui platform media sosialnya, X, pada Kamis lalu, Musk meminta mereka untuk “tetap mempertahankan saham mereka.”

Saham Tesla (TSLA) mencapai puncaknya di angka US$479,86 pada 17 Desember, tetapi sejak itu mengalami penurunan 48%, ditutup di angka US$248,71 pada Jumat.

Dari 1 hingga 16 Maret, kendaraan Tesla keluaran tahun 2017 atau yang lebih baru menyumbang 1,4% dari total mobil yang ditukar di dealer—lebih dari tiga kali lipat dibandingkan angka 0,4% pada Maret 2024, menurut data dari situs otomotif Edmunds.

“Itu menunjukkan bahwa kita berhasil membuat Elon Musk terganggu,” kata Popson.

Pemerintah Trump mengatakan minggu ini bahwa pelaku pembakaran telah menargetkan beberapa dealer dan stasiun pengisian daya Tesla. Tidak ada kekerasan yang dilaporkan dalam protes hari Sabtu di Washington.

---R.Kono

Komentar