PERTAHANAN Jadi Ketum PPAD, Doni Monardo Usung Visi “Prajurit Entrepreneur” 18 Dec 2021 12:34

Doni juga telah merancang program pelatihan bagi para prajurit sebelum purnatugas agar bisa meningkatkan ekonomi di daerah ketika memasuki pensiun.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Doni Monardo secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) periode 2021 – 2026 melalui Munas IV PPAD yang digelar di kantor pusat PPAD, Jl. Matraman Raya 114, Jakarta Timur pada 14 – 15 Desember 2021.
Terpilihnya Doni tentu saja menjadi angin segar bagi PPAD karena mantan Danjen Kopassus ini mengusung visi “Prajurit Entrepreneur”, yang menggeser titik perhatian organisasi tersebut dari sektor pertahanan dan keamanan ke sektor kesejahteraan.
Doni juga menekankan sikapnya bahwa PPAD tidak akan terlibat politik praktis.
“Politik adalah hak individu. Sebagai organisasi, PPAD adalah non partisan. Jangan sampai organisasi pecah dan tidak kompak hanya karena politik. Politik PPAD adalah politik kesejahteraan. Politik prosperity,” tegas Doni.
Mantan Pangdam XVI/Pattimura yang terkenal dengan gebrakan Emas Hijau dan Emas Biru itu akan menggunakan strategi kolaborasi Pentahelik, sebuah program yang didukung oleh kerjasama banyak unsur, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat dan media.
“Jika diperlukan, kita kerjasamakan juga dengan lembaga perbankan,”kata Doni.
Doni juga telah merancang program pelatihan bagi para prajurit sebelum purnatugas agar bisa meningkatkan ekonomi di daerah ketika memasuki pensiun.
“Arahnya kepada entrepreneurship. Prajurit entrepreneur,” ujar Doni menegaskan.
Dukungan KSAD
Program pelatihan untuk kesejahteraan prajurit didukung penuh oleh KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang hadir dan memberi sambutan pada Munas IV PPAD, KSAD Jenderal Dudung menyatakan siap membantu kesulitan-kesulitan PPAD.
Jenderal Dudung akan meminta seluruh Panglima Kodam untuk bekerjasama dengan PPAD di teritori masing-masing. Ia pun siap memberi bantuan pada PPAD yang masih kekurangan fasilitas.
“Suasananya sangat kondusif. Pak Dudung sangat bersemangat dalam memberi dukungan kepada PPAD, sehingga seluruh peserta Munas menyambutnya dengan sangat meriah,” ujar Doni, melukiskan suasana Munas.
Suasana Munas menjadi makin hidup dengan kehadiran Ketua Dewan Pertimbangan PPAD, Jenderal TNI (Purn) Wijoyo Suyono, secara virtual dari kediaman.
Komandan Kopassus ke-6 berusia 95 tahun, menyampaikan pesan-pesan positif bagi kekompakan dan kemajuan PPAD.
Sebagai penutup Munas, hadir dan berbicara Kepala Staf TNI-AD (2007-2009), Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo.
Kiki senang
Di tempat terpisah, Ketua PPAD periode 2016 – 2021 Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mengaku senang karena berhasil mengantar PPAD hingga ke Munas IV dan memilih Doni Monardo sebagai penggantinya.
Kiki menaruh harapan besar terhadap Doni Monardo, untuk membawa PPAD lebih maju. Ia setuju sepenuhnya gagasan politik kesejahteraan yang digulirkan penggantinya itu.
“Memang memerlukan effort yang tidak mudah, terutama aspek pendanaan, tapi saya kira pak Doni bisa mengatasinya,” ujar Kiki.
Sebagai prajurit yang banyak pengalaman di medan operasi Timor Timur, Doni pernah menjadi bawahan Kiki.
“Terakhir, saat saya Pangdam IX/Udayana, pak Doni adalah salah satu Danyon saya di Singaraja,” ujar Kiki, Panglima Penguasa Darurat Militer Timor Timor (1999).
Penyegaran PPAD
Sejak dibentuk tahun 2003, baru dua kali berganti ketua. Ketua PPAD pertama adalah Letjen TNI (Purn) Soeryadi (Wakasad 1993-1995).
“Kebetulan, jenderal Soeryadi angkatan tahun 60-an, saya angkatan 70-an, dan pak Doni angkatan 80-an. Saya bersyukur, PPAD bisa terus melakukan penyegaran. Saya harap, penyegaran tidak saja di level ketua, tapi juga di jajaran pengurus, supaya lebih akseleratif. Pak Doni sebagai ketua terpilih, akan menjalankan fungsi formatur tunggal menyusun kepengurusan,” papar Kiki seperti dikutip Tribun News.
Haposan Silalahi pernah menjabat Kasdam di Papua, lalu Kababinkar ABRI, Dirjen di Kementerian Pertahanan, dan terakhir Irjen di Kementerian Pertambangan dan Energi, zaman kementerian itu dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) IB Sudjana (1993-1998).
Hasil pembicaraan para pendiri PPAD serta pengurus, sampai pada kesimpulan bulat mengenai pentingnya regenerasi.
Pentingnya PPAD dipimpin oleh prajurit yang baru saja pensiun, agar up date terhadap situasi dan perkembangan.
“Maklumlah, kami-kami yang lebih tua ini kan gagap teknologi, tapi jiwa korsa dan semangat pengabdian untuk merah putih ini masih membara,” ujar Haposan, semangat.
Keanggotaan PPAD yang warna-warni, serta tersebar di seluruh Indonesia, perlu seorang ketua yang berwibawa dan memiliki potensi.
Mengerucutlah pada sosok Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Doni Monardo yang pensiun pertengahan 2021 lalu.
“Beliau memenuhi semua syarat yang kami bicarakan. Jabatannya terakhirnya sebagai Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19, siapa yang tidak kenal dan tidak tahu kredibiltas dan kinerja pak Doni,” ujar Haposan.
Sebagai Ketua Munas, ia dan sejumlah purnawirawan lain pun melakukan pendekatan ke Doni Monardo. Sebab, yang ia bawa adalah sebuah amanah suci. Amanah tanpa embel-embel gengsi apalagi pundi-pundi.
“Dengan kondisi PPAD yang seperti itu, dibutuhkan sosok yang benar-benar rela dan ikhlas mengabdi. Saya bersyukur, pak Doni bersedia mengemban amanah itu. Semua unsur mendukung dan sangat bersuka-cita,” kata Haposan.
--- Simon Leya
Komentar