Breaking News

POLITIK Jokowi Makan Bersama Bakal Capres, Jumhur Hidayat: Kirim Pesan Seolah-olah Netral 31 Oct 2023 22:11

Article image
Ketua Umum KSPSI, Jumhur Hidayat. (Foto: RMOL)
Dia mengatakan, pertemuan Jokowi dalam makan siang bersama dengan para bacapres tersebut hanya untuk mengirim pesan kepada publik bahwa Presiden itu seolah-olah netral.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Undangan Presiden Joko Widodo kepada para bakal calon presiden (Capres) dalam acara makan siang bersama di Istana, Jakarta, Senin (30/10) dinilai tidak memiliki kegunaan.

“Pertemuan dengan para bacapres mengundang makan siang itu tidak ada larangannnya tapi tidak ada gunanya,” ujar Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat di Jakarta, Senin (30/10).

Menurut tim sukses bakal capres Anies Baswedan dan bacawapres Muhaimin Iskandar itu pertemuan untuk makan siang bersama itu tidak ada gunanya. Pasalnya, fungsi presiden bukan untuk melakukan pertemuan seperti itu.

Menurutnya, pertemuan seperti itu biasa juga dilakukan oleh para Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mengumpulkan warganya dalam rangka sebuah kegiatan.

“Pertemuan untuk fungsi Presiden dirasakan dari kehadirannya atau ketidakhadirannya dalam sebuah proses bernegara. Ketika proses bernegara menyatakan Presiden harus hadir maka dia harus hadir,” ujarnya seperti dikutip Jakartasatu.com.

Jumhur mengatakan, pertemuan seorang presiden dilakukan ketika ada perintah jabatan seperti terkait dengan situasi kemiskinan, ketidakadilan, dan lain sebagianya.

“Disitulah Presiden harus hadir. Apa kehadirannya? Kehadirannya yaitu kebijakan yang menghapus kemiskinan,  kebijakannya yang menghapus ketidakadilan, kehadiran yang menghapus penindasan. Itu kehadiran dari seorang Presiden,” ujarnya.

Menurutnya, pertemuan seperti terjadi dalam acara makan siang tersebut berbahaya yaitu bisa menghasilkan sebuah kolusi.

“Yang berbahya dengan pertemuan seperti itu bisa menghasilkan satu gaya kolusi. Kolusi itu berbahaya karena kolusi itu bisa semacam konspirasi,” tandas Jumhur.

Dia mengatakan, pertemuan Jokowi dalam makan siang bersama dengan para bacapres tersebut hanya untuk mengirim pesan kepada publik bahwa Presiden itu seolah-olah netral.

“Kalau mau dikesankan seolah-olah untuk dianggap netral, ini malah pengelabuan. Presiden berkali-kali berbohong. Sekarang dia mau berbohong lagi dengan cara menunjukkan ke publik seolah-olah dia netral,” ungkapnya.

Karena itu, dalam analisa Jumhur, pertemuan tersebut hanya upaya Jokowi bagi kemenangan capres-cawapres tertentu. “Menurut analisis saya pasti ikut cawe-cawe untuk memenangkan satu kandidat,” ujarnya.

Jumhur mengkhawatirkan bahwa Presiden menggunakan perangkat kekuasaan untuk memastikan kemenangan anaknya, Gibran Rakubuming Raka.

“Jadi, itu perbuatan topeng agar orang menyangka apa padahal yang dikerjakannya bertolak belakang dengan apa yang dicitrakan,” tukasnya.

“Apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo hari ini pertemuan dengan para bacapres itu tidak lazim. Dengan penjelasan saya tadi di atas yaitu tidak perlu dan tidak ada gunanya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Senin (30/10) Presiden Jokowi mengundang ketiga bakal calon presiden untuk makan bersama di Istana Merdeka, Jakarta. Ketiganya yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. ***

--- F. Hardiman

Komentar