Breaking News

KESEHATAN Kalbe Group Dorong Inovasi dan Standarisasi Herbal Indonesia ke Kancah Dunia 27 Oct 2025 14:45

Article image
Kunjungan delegasi WHO–IRCH ke pabrik Bintang Toedjoe di Cikarang, Jawa Barat
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, menegaskan bahwa inovasi menjadi DNA perusahaan dalam menjalankan visi “From Nature to Science”.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Komitmen Indonesia dalam mengembangkan produk herbal berkelas dunia mendapat pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Melalui platform International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (WHO–IRCH), lembaga kesehatan dunia tersebut memberikan apresiasi kepada PT Bintang Toedjoe, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), atas kiprahnya dalam menghadirkan produk herbal modern berbasis riset ilmiah.

Kunjungan delegasi WHO–IRCH ke pabrik Bintang Toedjoe di Cikarang, Jawa Barat, dilakukan dalam rangka The Sixteenth Annual Meeting of WHO–IRCH di Jakarta. Didampingi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), rombongan WHO meninjau fasilitas produksi herbal yang telah memenuhi standar internasional.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, menegaskan bahwa inovasi menjadi DNA perusahaan dalam menjalankan visi “From Nature to Science”. “Sebagai bagian dari Kalbe Group, kami berkomitmen menjalankan praktik produksi yang memenuhi standar nasional dan internasional. Seluruh fasilitas Bintang Toedjoe telah tersertifikasi CPOBAB, ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001,” ujar Irawati.

Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah, industri, akademisi, dan organisasi internasional seperti WHO merupakan kunci bagi masa depan kesehatan global. “Dukungan WHO dan BPOM memperkuat komitmen kami untuk terus memperdalam riset ilmiah, memperkuat jaminan mutu, dan mengembangkan produk herbal yang aman, efektif, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Kepala WHO–IRCH, Dr. Kim Sungchol, turut menyampaikan apresiasinya. “WHO–IRCH berperan sebagai platform global dalam memperkuat kolaborasi dan konvergensi regulasi obat herbal. Kami sangat menghargai kepemimpinan Indonesia dan komitmen industri, khususnya PT Bintang Toedjoe, dalam menghadirkan produk herbal berkualitas tinggi,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Apt. Mohamad Kashuri, S.Si., M.Farm, menyoroti terobosan Bintang Toedjoe dalam membangun ekosistem jahe merah yang komprehensif.

“Bintang Toedjoe telah menunjukkan inisiatif luar biasa dalam mengembangkan jahe merah — komoditas herbal asli Indonesia — dengan melibatkan petani, sektor swasta, akademisi, dan pemerintah. Produk berbasis jahe merah kini sudah dipasarkan secara global,” ujarnya.

Menurutnya, WHO–IRCH juga berperan penting memperkuat kapasitas regulatori nasional dan mendorong integrasi obat herbal berbasis bukti ilmiah ke dalam sistem kesehatan.

Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Fanny Kurniati, menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjaga standar tertinggi dalam regulasi, mutu, dan inovasi berkelanjutan. “Kehormatan bagi kami menerima kunjungan WHO–IRCH dan BPOM. Pengakuan ini memperkuat semangat kami untuk terus berinovasi menghadirkan produk herbal yang aman, berkhasiat, dan halal bagi masyarakat dunia, seperti Bejo Jahe Merah dan Komix Herbal,” ungkap Fanny.

Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan bahan alam seperti jahe merah — yang kini menjadi fokus riset unggulan Bintang Toedjoe. WHO menilai potensi ini strategis dalam mendorong konsep “Local Wisdom for Global Health”, yaitu pemanfaatan kearifan lokal menjadi produk herbal dengan standar keamanan dan mutu global.

Kunjungan WHO–IRCH ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan dan produksi obat herbal berstandar internasional, sekaligus membuka peluang kolaborasi global dalam riset, inovasi, dan daya saing industri herbal nasional. ***

--- Sandy Javia

Komentar