Breaking News

BERITA Kunker ke Tiongkok, Gubernur NTT Ungkap Sejumlah Peluang Kerjasama 23 Nov 2025 17:18

Article image
Gubernur NTT, Melki Laka Lena bersama Pejabat tinggi RRT. (Foto: Ist)
Gubernur Melki mengatakan, kunjungan itu merupakan kesempatan berharga bagi Pemprov NTT untuk mempelajari sejumlah praktik pembangunan yang berhasil diterapkan di Tiongkok.

JIANGXI, IndonesiaSatu.co Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menjelaskan hasil kunjungan resmi Pemerintah Provinsi NTT ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 13 hingga 19 November 2025.

Kunjungan tersebut terjadi atas undangan Pemerintah Tiongkok melalui Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, dan seluruh biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Tiongkok.

Agenda kunjungan dirancang untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan, pelatihan kejuruan, teknologi kebudayaan, pertanian, pariwisata, serta promosi investasi.

Selama 7 hari, delegasi NTT mengikuti Konferensi Bahasa Mandarin Sedunia 2025, juga pertemuan dengan pengusaha RRC yang difasilitasi oleh Dubes RI di Beijing.

“Jadi, ada agenda audiensi dengan pimpinan Provinsi Jiangxi, mengunjungi universitas mitra, serta mengikuti rangkaian diplomasi budaya di Beijing dan Jiangxi,” ujar Gubernur Melki.

Gubernur Melki mengatakan, kunjungan itu merupakan kesempatan berharga bagi Pemprov NTT untuk mempelajari sejumlah praktik pembangunan yang berhasil diterapkan di Tiongkok.

“Seperti tata kelola komunitas digital, revitalisasi pedesaan, strategi pengentasan kemiskinan, serta pengembangan pariwisata berkelanjutan,” ungkapnya.

Gubernur menjelaskan, secara khusus kunjungan Pemprov NTT ke Tiongkok diarahkan pada 4 bentuk kerjasama melalui "Sister Province" Jiangxi-NTT, yakni:

Pertama, penguatan kerjasama pendidikan, termasuk perluasan program Bahasa Mandarin, beasiswa, dan pertukaran tenaga pengajar yang sebelumnya telah dibangun bersama JXSTNU, Undana, dan Unhan RI Kampus Belu.

Kedua, dorongan kemitraan subnasional, seperti penjajakan hubungan provinsi dan kota kembar: Jiangxi–NTT, Nanchang–Kupang, dan Jinggangshan–Belu.

Ketiga, pembelajaran praktik pembangunan Tiongkok, terutama terkait tata kelola akar rumput di Distrik Honggutan serta model revitalisasi pedesaan di Jinggangshan.

Keempat, promosi ekonomi dan investasi, termasuk sektor pertanian, energi terbarukan, pertambangan, dan pariwisata berkelanjutan, sejalan dengan visi Tourism Beyond Bali.

Delegasi Pemprov NTT ke Tiongkok dipimpin langsung oleh Gubernur NTT bersama sejumlah pejabat perangkat daerah dan tenaga ahli.

Rangkaian agenda mencakup pertemuan dengan Center for Language and Education Cooperation, investor Tiongkok melalui KBRI Beijing, perusahaan industri garam Jiangxi, universitas mitra, hingga pemerintah Provinsi Jiangxi dan Kota Jinggangshan.

Kunjungan tersebut juga menghasilkan penguatan hubungan strategis yang membuka peluang besar bagi peningkatan kualitas SDM, pengembangan ekonomi daerah, serta perluasan jejaring internasional.

--- Guche Montero

Komentar