Breaking News

INTERNASIONAL Lebih dari 40 Orang Tewas Akibat Runtuhnya Tambang Rakyat di Barat Daya Mali 26 Jan 2024 11:40

Article image
Penambangan tradisional di barat daya Mali. (Foto: Mining.com)
Kecelakaan mematikan sering terjadi karena penambang tradisional sering menggunakan metode penggalian yang kuno dan tidak diatur.

MALI, IndonesiaSatu.co -- Lebih dari 40 penambang emas tradisional tewas di barat daya Mali pekan lalu setelah terowongan tempat mereka bekerja runtuh, kata Kementerian Pertambangan Mali pada Rabu.

Penambangan tradisional merupakan kegiatan umum di sebagian besar Afrika Barat dan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan logam dan kenaikan harga.

Kecelakaan mematikan sering terjadi karena penambang tradisional sering menggunakan metode penggalian yang kuno dan tidak diatur.

CNN melaporkan, insiden di Mali terjadi pada hari Jumat di sebuah lokasi di Kangaba Cercle di wilayah Koulikoro barat daya, kata kementerian pertambangan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa yang tidak merinci jumlah korban tewas.

Juru bicara kementerian, Baye Coulibaly, mengatakan melalui telepon pada hari Rabu bahwa jumlah korban tewas masih sementara.

“Para pendulang emas telah menggali galeri tanpa memenuhi standar yang disyaratkan, dan kami telah beberapa kali menyarankan mereka untuk tidak melakukan hal tersebut,” kata Coulibaly.

Kementerian akan mengirim misi ke daerah Kangaba pada hari Kamis untuk mendapatkan rincian lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut, tambahnya.

Menurut data Kementerian Pertambangan, diperkirakan enam ton emas diproduksi di tambang rakyat di Mali pada tahun 2023.***

--- Simon Leya

Komentar