Breaking News

BERITA PADMA Indonesia Kecam Tragedi Kematian Nakes di Pegunungan Bintang 18 Sep 2021 10:50

Article image
Teroris KKB membakar sejumlah fasilitas umum di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. (Foto: ANTARA/HO-pihak ketiga)
PADMA Indonesia juga mengajak solidaritas kemanusiaan Nasional dan Internasional agar meredam segala bentuk Kejahatan Kemanusian di Bumi Cendrawasih, Papua dan menjamin hak-hak warga sipil.

PEGUNUNGAN BINTANG, IndonesiaSatu.co-- Kekerasan kembali terjadi di tanah Papua usai Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua serta mengorbankan dua tenaga kesehatan (nakes) yang ditemukan di dasar jurang.

Melansir news.detik.com, kedua nakes yang sempat hilang dan berhasil dievakuasi pada Rabu (15/9/2021) pukul 15.20 Wita, yakni Kristina Sampe dan Gabriela Meilan.
Kristina ditemukan dalam kondisi hidup, sedangkan Gabriela sudah meninggal dunia.

"Personel gabungan TNI-Polri menerima informasi bahwa masyarakat telah menemukan dua orang tenaga medis yang hilang saat pasca-penyerangan oleh KKB di dasar jurang," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Kamis (15/9/2021).

Setelah menerima laporan masyarakat dan mengetahui lokasi keberadaan nakes itu di dasar jurang, tim gabungan TNI-Polri turun ke dasar jurang untuk melakukan evakuasi.

Selanjutnya, pada pukul 16.32 WIT, personel gabungan berhasil mengevakuasi Kristina Sampe dari jurang dan selanjutnya korban dibawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis. Namun evakuasi korban Gabriela langsung terkendala cuaca buruk.

"Pukul 19.35 WIT pada saat akan dilakukan evakuasi terhadap korban atas nama Gabriela Meilan cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, 3 orang nakes hilang usai teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar SD hingga puskesmas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Memang benar ada laporan dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 403/WP yang saat ini bertugas di Kiwirok, tiga (nakes) belum diketahui keberadaannya," kata Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Selasa (14/9).

Tiga nakes yang hilang itu ialah Kristina Sampe Tonapa (perempuan 32 tahun), Gabriela Mai Lani (perempuan 22 tahun), dan Geral Sukoi (laki-laki 28 tahun). Ketiganya diduga melarikan diri ke pegunungan saat teroris KKB Papua membakar puskesmas dan fasilitas rumah dinas mereka pada Senin (13/9) lalu.

"Saat kejadian itu, mereka mencoba menyelamatkan diri, kita akan memperhitungkan keadaan taktis, medan untuk lakukan pencarian, karena sangat rawan di sana," ungkap Brigjen Izak.

Kecam Tindakan Tidak Manusiawi

Tragedi yang merenggut nyawa Tenaga Kesehatan (Nakes), Gabriela Mai Lani, mendapat sorotan dari Lembaga Hukum dan HAM, Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia.

Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, Gabriel De Sola, menyatakan belasungkawa atas tragedi kemanusiaan, dan mengecam tindakan tidak manusiawi oleh KKB.

"Para Nakes adalah garda kemanusiaan. Ini tindakan keji dan tidak manusiawi yang dipertontonkan oleh Kelompok Kriminal di bumi Cendrawasih, khususnya Pegunungan Bintang," ujar Gabriel dalam keterangan resmi kepada media ini, Sabtu (18/9/2021).

Gabriel menegaskan, atas nama keadilan dan penegakan hukum, pihaknya meminta Kapolri agar mendesak Kapolda Papua dan Kapolres Pegunungan Bintang untuk segera menangkap dan memproses hukum Pelaku kriminal KKB guna meredam kepanikan dan ancaman lanjutan di wilayah Pegunungan Bintang.

"Kapolri dan Panglima TNI harus menjamin rasa aman bagi segenap warga Papua pada umumnya dan masyarakat Pegunungan Bintang pada khususnya, dari segala ancaman dan teror terhadap para pelayan publik dan petugas kemanusiaan (nakes, red)," kata Gabriel.

PADMA Indonesia juga mengajak solidaritas kemanusiaan Nasional dan Internasional agar meredam segala bentuk Kejahatan Kemanusian di Bumi Cendrawasih, Papua dan menjamin hak-hak warga sipil.

"Atas nama kemanusiaan, hentikan segala bentuk kekerasan di bumi Cendrawasih. Saatnya Pegunungan Bintang menunjukkan martabat dan jati diri di kancah Nasional dan Internasional melalui potensi sumber daya daerah, Sumber Daya Manusia dan kehadiran Universitas Okmin Papua," simpul Gabriel.

--- Guche Montero

Komentar