Breaking News

POLITIK PDIP Dukung Rencana Pertemuan Jokowi-Prabowo 05 Jul 2019 09:17

Article image
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Demokrasi Indonesia adalah gotong royong, artinya semua pihak kerja bersama untuk bangsa secara gotong royong.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- PDI Perjuangan mendukung rencana pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang direncanakan Juli 2019.

"Kami mendukung pertemuan itu, mereka adalah dua sahabat. Mereka sudah menyampaikan kepada masyarakat bahwa apapun keputusan MK tidak akan merenggangkan hubungan keduanya," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/7/2019)

Dia berharap pertemuan itu dapat membuat suasana menjadi adem karena akar rumput para pendukung melihat dua sahabat tersebut bertemu. Hendrawan menginginkan lingkaran kedua tokoh tersebut untuk segera mencari waktu dan mempercepat terlaksananya pertemuan tersebut karena berdampak positif bagi para pendukung kedua pihak.

"Itu berarti mengembuskan semangat kebersaman, menjahit kembali perbedaan yang terjadi. Saya kira bagus, silaturahim itu esensial dalam kehidupan kita sebagai bangsa," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, dalam konstitusi Indonesia, tidak ada istilah koalisi dan oposisi, yang ada adalah gabungan partai politik yang mengusulkan pasangan capres-cawapres. Dia menekankan demokrasi Indonesia adalah gotong royong, artinya semua pihak kerja bersama untuk bangsa secara gotong royong.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Juli 2019.

"Prabowo akan bertemu dengan Jokowi insya Allah bulan Juli ini, dalam pertemuan itu kita berharap seluruh polarisasi itu bisa menurunkan tensi antara pendukung," kata Andre di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Dia mengatakan kedua tokoh tersebut merupakan sosok negarawan dan harus menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa setelah kompetisi Pemilu Presiden 2019, sudah saatnya bergandengan tangan bersatu kembali membangun bangsa. Menurut dia, silaturahmi itu bukan diartikan sebagai "politik dagang sapi" namun bertujuan bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa.

--- Redem Kono

Komentar