REGIONAL Pemuda Katolik Komcab Ende Gelar Diskusi Publik dan Rakercab, Fian Moa Mesi: Ini Ruang Akademis dan Penguatan Internal 23 Mar 2025 10:53
"Maka, sejalan dengan sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, Pemuda Katolik Komcab Ende dengan tegas menyatakan MENOLAK proyek Geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende khususnya, dan di Flores pada umumnya," tegas Fian.
ENDE, IndonesiaSatu.co-- Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Ende periode 2024-2027, Sabtu (22/3/2025) menggelar Diskusi Publik bertema Geothermal dan Rapat Kerja Cabang (Reakercab), bertempat di aula Paroki Mautapaga, Ende.
Sebelum membuka kegiatan Diskusi Publik, Wakil Bupati Ende, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah daerah kabupaten Ende dan pemda Ngada, diundang oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD.
"Terkait pembangunan proyek panas bumi (geothermal) yang kini menjadi perhatian publik di Flores, NTT umumnya, Pemda harus melihat kewenangan. Posisi kewenangan Pemda hanya pada pemanfaatan langsung. Sementara kewenangan perizinan ada di pemerintah pusat," kata Wabub Ende.
Wabub Domi Mere menyebut, setiap tahap pembangunan (termasuk geothermal), harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk analisis dampak langsung terhadap masyarakat lokal.
"Oleh karena itu, komunikasi dan koordinasi perlu secara terus-menerus agar kebijakan pusat tidak menabrak kebijakan daerah yang terus berdampak langsung bagi masyarakat lokal," kata Wabup sembari membuka dengan resmi kegiatan Diskusi Publik.
Ruang Akademis dan Penguatan Internal Organisasi
Ketua Pemuda Katolik Komcab Ende periode 2024-2027, Oktafianus Moa Mesi, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Diskusi Publik merupakan ruang akademis yang dikemas bersama agenda internal Rakercab.
"Diskusi Publik ini merupakan ruang akademis agar kita mendapatkan gambaran yang utuh terkait proyek Geothermal di Flores pada umumnya, dan di wilayah Keuskupan Agung Ende (KAE)," kata Fian.
Fian menerangkan, sebagai organisasi yang menjiwai nilai-nilai kekatolikan universal dengan berpegang pada Tri Prasetya Pemuda Katolik, maka Pemuda Katolik Komcab Ende memandang perlu untuk masuk dalam konteks sosial-masyarakat yang adalah warga Gereja (umat) dan Negara.
"Dalam semangat Konsolidasi, Kolaborasi dan Imersi, Pemuda Katolik Komcab Ende berusaha untuk hadir dan terlibat dalam konteks sosial-masyarakat, termasuk seruan penolakan Geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende oleh Yang Mulia Uskup Agung Ende," ujar Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai NasDem itu.
Fian menyinggung, selain menimbulkan beragam respon publik atas pernyataan penolakan oleh Uskup Agung Ende beberapa waktu lalu, penetapan pulau Flores sebagai Pulau Geothermal (Geothermal Island) oleh pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, juga menjadi salah satu rujukan kajian dalam Diskusi Publik tersebut.
"Kita perlu tahu, apa rencana pemerintah Pusat dengan menetapkan Flores sebagai Pulau Geothermal. Apakah ada agenda terselubung dengan pulau yang dijuluki 'Gerbang Vatikan' dan penghasil imam serta misionaris terbesar ini? Jika kebutuhan elektrifikasi listrik saat ini tidak Urgent, maka proyek Geothermal jangan dipaksakan untuk terus berjalan dengan realita dampak yang memprihatinkan," kata Fian.
"Maka, sejalan dengan sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, Pemuda Katolik Komcab Ende dengan tegas menyatakan MENOLAK proyek Geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende khususnya, dan di Flores pada umumnya," tegas Fian mengakhiri sambutannya.
Pada Diskusi Publik bertema Geothermal tersebut, Pemuda Katolik Komcab Ende menghadirkan para Narasumber yang dinilai berkompeten.
Diskusi Publik yang dipandu Vinsen Sangu ini, menghadirkan Narasumber dari pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Flores Bagian Barat, Bapak Yohan, membawakan materi "Prospek dan kontribusi pertambangan Geothermal bagi pemenuhan kebutuhan energi listrik wilayah Flores dan sekitarnya."
Selanjutnya, Narasumber dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT, Gres Gracelia, membawakan materi "Pertambangan Geothermal dalam perspektif pemenuhan kebutuhan energi listrik dan potensinya bagi kerusakan lingkungan hidup."
Narasumber dari Pemerintah Kabupaten Ende dengan materi "Pertambangan Geothermal dalam perspektif kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Ende" justru tidak hadir pada Diskusi Publik tersebut.
Selanjutnya, Anggota DPD RI Dapil NTT, Angelius Wake Kako (AWK) membawakan materi "Dukungan DPR/DPD RI bagi pembangunan sumber energi listrik nasional dan daerah, Kesejahteraan rakyat dan Kelestarian Lingkungan Hidup."
Narasumber dari Keuskupan Agung Ende, RD. Eduardus Raja Para, membawakan materi "Pertambangan Geothermal dalam perspektif kebijakan Pastoral Keuskupan Agung Ende."
Disaksikan media ini, para Narasumber menyajikan materi dari masing-masing perspektif kajian sehingga merangsang ruang Dialog dan Diskusi, termasuk testimoni dari Ferdinandus Rega terkait proyek Geothermal di Sokoria-Ende.
Ratusan peserta Diskusi Publik dari berbagai latar belakang profesi, tampak antusias mengikuti jalannya Diskusi.
Usai kegiatan Diskusi Publik, acara dilanjutkan dengan agenda internal Pemuda Katolik Komcab yakni Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang dibuka dengan resmi oleh Ketua Oktafianus Moa Mesi.
Agenda yang mengusung tema utama "Melalui Rakercab Kita Satukan Visi dan Misi Serta Sinergitas Gerakan Pemuda Katolik Komcab Kab Ende Dengan Berlandaskan Semangat Kasih Persaudaraan" itu menjadi acuan program kerja Pemuda Katolik Komcab Ende tiga tahun ke depan.
--- Guche Montero
Komentar