TEKNOLOGI Pernah Viral Jadi Guru di Usia 9 Tahun, Yan Hongsen Bocah Dari Zhejiang Kini Luncurkan Roket Pertamanya 02 Aug 2024 16:14
Pada Juni 2023, bocah tersebut melakukan percobaan peluncuran roket pertamanya yang diberi nama Sen Xing berarti “bergerak maju”.
BEIJING, IndonesiaSatu.co-- Yan Hongsen seorang bocah jenius dari Zhejiang yang membuat heboh publik akan kemampuannya membuat pengembangan peluncuran roket.
Pada Juni 2023, bocah tersebut melakukan percobaan peluncuran roket pertamanya yang diberi nama Sen Xing berarti “bergerak maju”.
Roket Sen Xing telah dirancangnya sejak Agustus 2022 dan menghabiskan waktu sekitar 10 bulan dan roket tersebut berbahan bakar padat buatannya sendiri.
Percobaan pertamanya tidak berjalan mulus karena kegagalan parasut sehingga roket tersebut jatuh.
Namun bocah yang masih berusia 11 tahun tersebut tidak putus asa, dia justru menganalisis penyebab kegagalan roket pertamanya.
Dikutip dari South China Morning Post, Minggu (28/7), Yan Hongsen mengatakan bahwa kegagalan tersebut karena ada masalah dibagian sambungan badan roket.
”Nitrocellulose tidak meledak seperti yang diharapkan, pegas dan baterai lithium juga rusak. Mungkin masih ada masalah dengan sambungan badan roket,” kata Yan Hongsen.
Setelah gagal pada percobaan pertama, Dia kini berencana untuk meluncurkan roket keduanya dan berharap dapat diterima di salah satu dari tujuh universitas pertahanan sipil bergengsi di China.
Yan Hongsen berhasil menulis 600 baris kode pemrograman untuk pengembangan peluncuran roket yang dibuatnya tersebut. Dia tertarik pada roket saat menyaksikan lepas landas Long March-2 pada usia masih empat tahun. Sejak saat itu, dia telah mengambil kursus daring dan belajar fisika serta kimia secara otodidak.
Bocah jenius tersebut mempunyai cita-cita yang besar bagi negaranya. Yan Hongsen ingin membangun roket sungguhan bagi China untuk menjelajahi alam semesta.
Sampai saat ini, dia telah mendokumentasikan perjalanan pengembangan roketnya di media sosial, dan memperoleh lebih dari 440.000 pengikut.
Dalam wawancara dengan South China Morning Post, Hongsen yang merupakan ayah kandung Yan Hongseng mengungkapkan kegembiraan terhadap peluncuran roket pertama buatan putranya, namun anaknya tetap tenang dan kalem.
''Meskipun roket itu jatuh, saya menganggap penerbangan pertamanya sebagai sebuah kemenangan. Saya sangat gembira, tetapi anak saya menanggapinya dengan tenang, tetap tenang dan kalem,”ungkap Hongsen.
Pada kesempatan tersebut, Hongsen menceritakan bahwa sebagai bentuk dukungan kepada putranya, mereka mengubah ruang tamu rumah mereka menjadi studio penelitian roket.
Hongsen mengatakan dia tidak mengerti tentang kedirgantaraan, tetapi akan selalu mendampingi anaknya untuk mewujudkan mimpinya.
"Saya tidak mengerti tentang kedirgantaraan, tetapi saya akan selalu mendampingi anak saya. Sebagai orang tua, kami sepenuhnya mendukung impian anak kami. Jika dia menemui kesulitan teknis yang tidak dapat dipecahkannya, dia selalu menghubungi saya, dan saya berusaha sebaik mungkin untuk meminta bantuan para ahli,” kata ayah dari bocah jenius tersebut.
Banyak sambutan positif akan prestasi yang dibuat oleh Yan Hongsen. Dia telah menarik perhatian para pendidik, penggemar teknologi, dan penggemar luar angkasa di seluruh dunia.
Prestasinya juga telah menjadi viral di media sosial China, menarik perhatian jutaan orang dan membuatnya mendapatkan reputasi sebagai anak berbakat yang luar biasa.
*
--- Hendrik Penu
Komentar