PENDIDIKAN Revitalisasi Sarana-Prasarana Pendidikan, NTT Dapat Kucuran Dana dari Pusat Rp 615 Miliar 07 Aug 2025 11:09
 
            Selain revitalisasi sejumlah sekolah, terang Atip, dari anggaran tersebut pemerintah pusat juga membangun dua sekolah baru di NTT guna peningkatan pendidikan di provinsi kepulauan tersebut.
KUPANG, IndonesiaSatu.co-– Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Lalipulhayat, mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalokasikan dana Rp 615 miliar untuk merevitalisasi sarana-prasarana pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Ini merupakan salah satu program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo di sektor pendidikan,” kata Wamendikdasmen Atip Lalipulhayat kepada wartawan di Kupang, Rabu (7/8/2025), usai menjadi pemateri dalam acara Rakor Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT untuk membahas percepatan Program Strategis Nasional di NTT.
Wamendikdasmen Atip mengatakan, revitalisasi dilakukan terhadap 500 sekolah; mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK.
"Saat ini sedang berjalan dan berharap prosesnya cepat selesai. Jadi ini bukan baru rencana, tetapi memang saat ini sudah berjalan di NTT,” ujar Atip, didampingi Gubernur Melki Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma.
Wamendikdasmen Atip menyebut, ada tiga kategori sekolah yang layak masuk daftar revitalisasi; yakni kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.
Selain revitalisasi sejumlah sekolah, terang Atip, dari anggaran tersebut pemerintah pusat juga membangun dua sekolah baru di NTT guna peningkatan pendidikan di provinsi kepulauan tersebut.
Digitalisasi Pendidikan dan Kesejahteraan Guru
Wamendikdasmen Atip juga menjelaskan bahwa salah satu program prioritas dari Kemendikdasmen yakni digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Selain Asta Cita di sektor pendidikan, jelas Atip, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan para guru.
“Nanti pengumumannya akan disampaikan oleh Presiden,” ujar Atip.
Menyinggung soal kelanjutan Program Indonesia Pintar (PIP), Atip menegaskan bahwa bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bisa terus dilanjutkan karena mampu menekan anak putus sekolah, tidak hanya di NTT tetapi di seluruh Indonesia.
Atip mengaku, Presiden Prabowo akan memberikan insentif dan subsidi upah untuk guru non Aparatur Sipil Negara (ASN). Sementara guru yang belum masuk kualifikasi D4 dan S1 akan diberikan bantuan pendidikan.
“Bukan hanya bagi guru di sekolah negeri saja, tetapi semua yang berkontribusi bagi pendidikan akan mendapatkan perhatian pemerintah,” terang Atip.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan NTT, Ambros Kodo, menerangkan bahwa 500 sekolah yang direvitalisasi itu masih terus berproses dan kemungkinan akan bertambah.
“Jumlah itu masih terus berproses dan kemungkinan terus bertambah, jadi belum bisa saya simpulkan total semua,” katanya.
--- Guche Montero
 
                 
                         
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                         
                         
                         
        
Komentar