Breaking News

MEGAPOLITAN Tebang 190 Pohon, Ketua DPRD DKI Nilai Revitalisasi Monas Mubazir 21 Jan 2020 15:25

Article image
Saat dunia sedang berlomba-lomba melakukan penghijauan, Pemda DKI Jakarta sebaliknya melakukan penebangan. (Foto: Tempo.co)
Monas adalah salah satu kawasan yang dilindungi sehingga perlu ada satu tinjauan khusus sebelum melakukan penebangan.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai bahwa penebangan pohon sebagai bagian dari proyek revitalisasi kawasan Monas bersifat mubazir dan tidak tepat sasaran. Demi proyek, Pemda DKI Jakarta harus menebang sekitar 190 pohon di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat.

"Cukup aneh bagi saya karena di saat dunia sedang berlomba-lomba melakukan penghijauan ini kok malah melakukan penebangan. Kalau alasannya untuk penghijauan, ini tidak menambah luas RTH baru kok, malah mubazir," kata Prasetio Marsudi kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/1/2020).

Prasetio menjelaskan bahwa revitalisasi di kawasan Monas tidak bisa dilakukan dengan gampang. Monas adalah salah satu kawasan yang dilindungi sehingga perlu ada satu tinjauan khusus sebelum melakukan penebangan.

"Sangat disayangkan karena pohon-pohon di Monas itu sudah besar-besar dan butuh puluhan tahun untuk Jakarta memiliki pohon seperti itu lagi. Makanya perlu ditinjau lagi konsep, kajian, dan rencana induknya seperti apa," lanjut dia.

Rencananya Prasetio akan meminta Komisi D memanggil dinas terkait meminta penjelasan pemerintah terkait revitalisasi Monas yang warnai penebangan pohon. Hal ini dilakukan karena anggaran revitalisasi Monas yang tercatat hanya untuk penyelenggaraan Formula E.

"Bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan," tutup dia.

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto belum bisa menjelaskan secara pasti konsep revitalisasi Monas. Ia hanya memastikan bahwa pohon tersebut dirapikan.

"Dihilangkan atau enggak, kami belum tahu persis, yang jelas nanti pohon-pohonnya akan dirapikan," kata saat dihubungi.

Menurut Heru, kawasan tempat pohon itu sebelumnya ialah kawasan parkir IRTI Monas. Ia memastikan dengan ada pengaturan pohon kembali dapat merapikan kawasan parkir tersebut dengan pohon yang tersedia.

"Ya pasti nambah, lah (RTH-nya), parkiran itu nanti kan dihijaukan yang sisi IRTI, terus yang rusak kan masih banyak tanaman yang belum bener. Nanti saya paparkan. Ntar, kalau boleh, saya minta izin paparkan," tutup dia.

--- Simon Leya

Komentar