Breaking News

PENDIDIKAN Tekan Anak Perbatasan Putus Sekolah, Prof Zudan Berpikir Gandeng ASN Jadi Bapak dan Ibu Asuh 11 May 2023 15:28

Article image
Sekretaris BNPP, Zudan Arif Fakrulloh. (Foto: Humas BNPP)
Sekretaris BNPP, Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan hingga kini masih terdapat anak-anak yang putus sekolah di perbatasan negara. Untuk menangani hal tersebut, BNPP akan mendata anak-anak yang putus sekolah agar dapat dicari solusi terbaik.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang dikepalai oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, fokus meningkatkan pendidikan serta menekan angka putus sekolah anak-anak di perbatasan negara.

Sekretaris BNPP, Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa hingga kini masih terdapat anak-anak yang putus sekolah di perbatasan negara. Untuk menangani hal tersebut, BNPP akan mendata anak-anak yang putus sekolah agar dapat dicari solusi terbaik.

"Saya dan teman-teman sudah rapat karena di kawasan perbatasan banyak anak-anak putus sekolah. Kita ingin mendata, misal putus sekolah karena yatim piatu, yang yatim piatu ini berapa, misal di 54 Kabupaten/Kota ketemu yang yatim piatu misalnya terhitung ada 5.000 bagaimana yang 5.000 ini bisa mendapatkan biaya," ujar Zudan di Kantor BNPP, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).

Salah satu solusi yang terpikirkan oleh Zudan adalah menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IV untuk menjadi bapak atau ibu asuh dari anak yatim tersebut agar pendidikannya masih terus berlanjut.

"ASN kita saya kira mampu untuk bergerak menjadi ibu asuh dan bapak asuh. Jadi kita bergerak dari diri kita," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam rangka mempererat kekerabatan dan tali silahturahmi di lingkungan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Dharma Wanita Persatuan (DWP) BNPP menggelar acara Halal Bihalal di Kantor BNPP.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris BNPP, Zudan Arif Fakrulloh, mengingatkan akan pentingnya acara Halal Bihalal bagi persatuan bangsa. Ia menjelaskan pada tahun 1948, Bung Karno dan Kyai Wahab Hasbullah dari Nadlatul Ulama (NU) mereaktualisasikan kembali Halal Bihalal saat gentingnya politik nasional untuk mendamaikan semua pihak yang sedang tegang.

"Acara Halal Bihalal ini penting karena bisa menjadikan pintu-pintu silaturahmi, komunikasi, serta kalau sejarah Halal Bihalal itu sudah ratusan tahun yang lalu kemudian direaktualisasikan kembali tahun 1948 oleh Bung Karno dan Kyai Wahab Hasbullah NU. Ketika tahun 1948 sedang genting-gentingnya politik nasional Bung Karno mencari jalan untuk mendamaikan semua pihak yang sedang tegang, maka diciptakanlah istilah Halal Bihalal," jelasnya.

Untuk itu, Zudan berharap dengan acara Halal Bihalal dapat mempererat maupun memperkuat kekerabatan dan tali silaturahmi DWP BNPP, sehingga kedepannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Sementara itu, Ketua DWP BNPP, Ninuk Zudan Arif Fakrulloh, menuturkan ini merupakan pertama kalinya dirinya bertemu dengan jajaran DWP BNPP. Pada kesempatan ini Ninuk menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dan sekaligus meminta maaf.

"Kami selaku Ketua DWP BNPP RI mewakili seluruh pengurus dan juga atas nama pribadi, karena kami belum pernah bertemu dengan ibu-ibu pengurus dan ibu bapak semuanya meyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dengan ucapan Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin," kata Ninuk.

Dalam kesempatan ini Ninuk juga meminta dukungan kepada Jajaran Pejabat BNPP agar DWP BNPP kedepannya dapat memberikan manfaat.

"Kami mohon dukungan terus kepada Bapak Sekretaris dan Bapak-bapak Deputi agar supaya DWP BNPP RI semakin bisa memberikan manfaat," pungkasnya.

Sebagai informasi, acara Halal Bihalal DWP BNPP ini dihadiri oleh Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan dari BNPP, Letjen TNI (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin; Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PPAUD), Nani Nofiar; segenap anggota DWP BNPP, serta jajaran staf BNPP. ***

--- F. Hardiman

Komentar