"Jangan cederai apa yang sudah kita mulai dan kita perjuangkan bersama hingga di titik puncak ini," ajak Camat David.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- "Kita sudah berjuang hingga di ujung turnamen, babak final. Itulah identitas dan jati diri kita sesungguhnya. Tidak ada lagi stigma negatif tentang Wolowaru karena kita semua sudah hadir dengan spirit dan jiwa yang baru. Jangan cederai apa yang sudah kita mulai dan kita perjuangkan bersama hingga di titik puncak ini."

Demikian hal itu dikatakan Camat Wolowaru, David Manna saat memberi sambutan peneguhan sebelum laga final Turnamen Sepakbola antar Desa dan Kelurahan tingkat kecamatan Wolowaru yang diselenggarakan di Lapangan Bola Kaki Wolowaru, Senin (9/9/19).

Pada kesempatan itu, Camat David mengajak agar semua pihak membangun mindset baru dengan menjadikan olahraga sebagai wahana untuk merajut nilai-nilai hidup.

"Mari jadikan olahraga sebagai jembatan pemersatu, solidaritas, team work, persaudaraan dan jiwa patriotisme sebagai anak-anak bangsa yang mau belajar mengembangkan potensi diri secara positif dan sportif. Jadilah sang pemenang dan sang juara tanpa mencederai nilai-nilai yang sudah kita bangun bersama sejak pembukaan turnamen hingga babak grand final ini," ajak Camat.

Mantan Camat Lio Timur ini menghimbau agar para pemain dari kedua tim harus menunjukkan permainan yang menghibur ribuan penonton dan bertanding sebagai saudara di lapangan, bukan musuh.

"Tunjukkan bahwa kalian generasi penerus yang akan mengharumkan nama Wolowaru ke depan, baik di level Kabupaten, Provinsi bahkan bukan tidak mungkin menjadi timnas Indonesia. Untuk semua, baik official, para pemain dan pendukung (penonton), mari tetap menjaga situasi tetap kondusif, aman dan damai selama pertandingan berlangsung," imbaunya.

Camat yang ikut menyaksikan laga final antara Tim Desa Wolokoli melawan Tim Desa Mbuli Lo'o mengaku bangga dan puas karena semua berjalan dengan lancar hingga babak adu penalti yang dimenangkan oleh Tim Desa Mbuli Lo'o dengan skor akhir 4-3.

"Hari ini kita semua telah mengangkat martabat dan jati diri kita dari segala stigma yang selama ini menghantui pola pikir kita. Kita sudah mampu membuktikan bahwa ke depan kita juga mampu menyelenggarakan event-event yang lebih besar di Wolowaru," kata Camat bangga.

Sebelum penyerahan Trofi dan hadiah, camat yang dikenal komunikatif dan luwes ini tak lupa memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan turnamen tersebut.

"Ini semua berkat kerjasama, koordinasi dan tanggung jawab kita semua baik Panitia penyelenggara, pihak keamanan dari Polsek dan Danramil 160202 Wolowaru, para kepala Desa dan Lurah, para official, para pemain serta para penonton yang ikut mendukung kegiatan ini hingga tuntas. Inilah spirit baru dan kekuatan kita menatap event-event besar selanjutnya," kesannya.

Siap Jadi Tuan Rumah Dandim Cup

Pada kesempatan itu, Camat David juga menyinggung Turnamen Dandim Cup yang direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang.

"Dengan apa yang terjadi hari ini, maka kita optimis bahwa Wolowaeu sangat siap untuk menjadi tuan rumah Dandim Cup sedaratan Flores-Lembata pada bulan Oktober 2019 mendatang," kata Camat optimis.

Sementara Ketua Seksi Pertandingan Panitia, Mohammad Abidin mengaku mendukung sepenuhnya wacana penyelenggaraan Turnamen Dandim Cup di Wolowaru.

"Dengan moment ini, kita optimis mampu menjadi tuan rumah dan Panitia pelaksana Dandim Cup. Antusiasme penonton tentu menjadi daya tarik tersendiri. Ini peluang dan kepercayaan yang baik yang harus diambil dan disukseskan secara bersama," kata Abidin optimis.

Disaksikan media ini, acara ditutup dengan penyerahan trofi, hadiah, piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada Tim Juara, pemain terbaik, penyerang muda terbaik, tim fair play dan top skorer dan diakhiri dengan sesi foto bersama.

--- Guche Montero