Breaking News

AKSI CSR Valens Daki-Soo: Ke depan, CSR PT VDS Lebih Diarahkan ke NTT 28 Apr 2017 19:44

Article image
Dirut PT VDS Simon Leya secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Marsellinus Ado Wawo (tokoh masyarakat Nagekeo di Jakarta yang juga Ketua Panitia Malam Dana Pembangunan Gereja Riti), Nangaroro, Flores . (Foto: Ryan Djogo)
Meski sang pendiri PT VDS tidak menghendaki segala bantuan (terutama yang bersifat pribadi) dipublikasikan, namun bantuan yang bersifat "Corporate Social Rensposibility" (CSR) tetap dipublikasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan, PT Veritas Dharma Satya (PT VDS) menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membantu masyarakat.

Selain kepada masyarakat kurang mampu yang berada di Jakarta di mana PT VDS berdomisili, seperti santunan kepada para yatim piatu dan para mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan, PT VDS juga cukup intens memberi perhatian dan memberikan bantuan ke masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terakhir PT VDS memberikan sumbangan pembangunan tempat ibadah di Flores, NTT. Mewakili Valens Daki-Soo sebagai pendiri dan Komisaris Utama PT VDS, Dirut PT VDS Simon Leya secara simbolis menyerahkan bantuan Rp 50 juta kepada Marsellinus Ado Wawo (tokoh masyarakat Nagekeo di Jakarta yang juga Ketua Panitia Malam Dana Pembangunan Gereja Riti) untuk umat di Riti, Nangaroro, Flores di Jakarta (27/4/2017).

Meski sang pendiri PT VDS tidak menghendaki segala bantuan (terutama yang bersifat pribadi) dipublikasikan, namun bantuan yang bersifat "Corporate Social Responsibility" (CSR) tetap dipublikasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial.

"Bantuan ini mungkin kecil dari segi angka, namun nilainya adalah wujud rasa peduli dan kasih serta kesetiakawanan dengan masyarakat kita di kampung," ujar Valens, mantan Staf Duta Besar Keliling RI Urusan Timor Timur saat Timtim masih bagian dari NKRI.

Menurut Valens, dengan cara ini diharapkan lebih banyak kalangan yang ikut peduli pada kebutuhan dan masalah masyarakatnya. "Dari apa yang kita punya atau kita dapatkan, sekecil apapun tetaplah kita mesti ikut berkontribusi. Dengan begitu, kita gak hanya berwacana, tidak hanya berhenti pada orasi. Kepedulian itu harus konkrit, apapun bentuknya. Tentu, tidak hanya berupa uang," tegas Valens, yang juga mantan Staf Khusus Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) era Letjen Kiki Syahnakri.

Selain untuk Gereja Riti, PT VDS pernah juga membantu pembangunan taman bacaan di sebuah biara susteran di Flores senilai Rp 25 juta (2012), menyalurkan Rp 200 juta untuk kegiatan sosial budaya masyarakat Flores (NTT) berupa "Jai Massal untuk Rekor MURI" di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pada Mei 2016, PT VDS juga ikut mendukung secara finansial operasional tim khusus Tour de Flores sebesar Rp 25 juta.

Pada tahun yang sama, PT VDS bekerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) dan PT Galuh Citarum mendukung upaya pianis cilik Canho Pasirua asal Ende Flores menuju kejuaraan dunia (WCOPA 2016) dengan menggelar konser galang dana di Hotel Borobudur, 30 Juni 2016. Alhasil, Canho bisa mengatasi kendala dana dan bahkan akhirnya merebut 6 medali emas sebagai wakil Indonesia dalam lomba di California, AS. 

“Senang sekali. Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Syukur kepada Tuhan dan terima kasih dari Canho kepada Opa Gories (Komjen Pol Purn. Gories Mere), Om Valens (Valens Daki-Soo), Om Angelo (Angelo Wake Kako) dan semua pihak di Jakarta yang telah membantu Canho,” ujar ibunda Canho, Ermelinda Ndiki usai konser saat itu.

Belum lama ini PT VDS pun menyalurkan dana Rp 200 juta untuk kegiatan sebuah paguyuban masyarakat NTT di Jakarta.

“Ke depan, wujud kepedulian sosial (CSR) PT VDS akan lebih diarahkan ke NTT,” kata Valens, mantan staf khusus Satgas Bom dan Satgas TKKN Bareskrim Polri, yang kini juga aktif sebagai konsultan di sebuah grup usaha swasta nasional.

Jaga Silaturahmi

Di Jakarta, PT VDS secara rutin memberikan bantuan kepada dua yayasan anak yatim piatu. PT VDS juga setiap tahun melakukan silaturahmi dan menyerahkan hewan kurban kepada komunitas Paguyuban Pangeran Jayakarta di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Sumbangan tersebut adalah bentuk perhatian PT VDS terhadap pelestarian cagar budaya Pangeran Jayakarta yang sering dikunjungi atau diziarahi banyak orang dari berbagai kalangan khususnya kaum Muslim. Dalam sejarah Pangeran Jayakarta adalah penguasa Jakarta pada era 1600-an.

"Saya lahir di tengah keluarga dan kampung yang rukun dan damai, meski berbeda agama: Katolik dan Islam. Kami adalah satu keluarga besar. Di Jakarta ini saya lanjutkan tradisi dan silaturahmi itu," ungkap Valens, tokoh organisasi yang antara lain dikenal sebagai pendiri PMKRI Maumere, pengurus Yayasan Jati Diri Bangsa dan Pejuang Siliwangi Indonesia. Kini Valens pun menjabat Wakil Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (Waka Badiklatpus) DPP PDI Perjuangan.

Kepada IndonesiaSatu.co seorang pengurus Paguyuban Pangeran Jayakarta mengungkapkan dirinya bersyukur bisa bersahabat dan selalu bersilaturahmi dengan keluarga besar PT VDS.

"Terima kasih kepada keluarga besar PT VDS. Bang Valens adalah saudara dan sahabat saya sejak dulu. Kami sering berjumpa dan ngobrol, berdiskusi tentang berbagai hal. Saya menghormati ketulusan hati dan semangatnya mencintai negeri ini," kisah Raden Triaji Syahbandar Muda, keturunan Pangeran Jayakarta yang akrab disapa Raden Manaf.

--- Redem Kono

Komentar