Breaking News

REGIONAL Aksi 1000 Lilin; Solidaritas dari Ngada untuk Kompol Cosmas 06 Sep 2025 22:14

Article image
Forum Solidaritas Ngada menggelar aksi solidaritas 1000 lilin untuk Kompol Cosmas Kaju Gae. (Foto: Ist)
"Kompol Cosmas adalah contoh nyata dedikasi dan pengorbanan bagi bangsa dan negara. Kami berharap Polri menegakkan hukum seadil-adilnya dan DPR tidak menutup mata atas aspirasi rakyat,” tutup pernyataan forum.

BAJAWA, IndonesiaSatu.co-- Segenap masyarakat Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi 1000 lilin untuk Komisaris Polisi (Kompol) Cosmas Kaju Gae. 

Aksi solidaritas sebagai simbol dukungan moral dan doa bersama tersebut berlangsung di Taman Kartini Bajawa, Kabupaten Ngada, Sabtu (6/9/2025).

Aksi Solidaritas Peduli Kompol Cosmas Kaju Gae itu menyatakan sikap tegas agar Pimpinan Polri menegakkan keadilan secara jujur tanpa intervensi politik dalam kasus yang menimpa perwira Polri asal Ngada tersebut.

Kompol Kosmas Kaju Gae sebelumnya dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) oleh institusi Polri melalui putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) atas insiden driver ojol, Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Brimob dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPR RI pada, Kamis (28/08/2025) lalu. 

Forum Solidaritas Ngada menilai putusan PTDH sebagai keputusan yang tidak adil dan mengabaikan rekam jejak panjang pengabdian Cosmas bagi NKRI.

Melansir kupang.tribunnews.cok, aksi solidaritas masyarakat Ngada ditandai dengan long march mengitari Kota Bajawa hingga depan kantor DPRD Kabupaten Ngada. Massa yang mengenakan pakaian hitam dan poster dukungan, menyuarakan orasi untuk menolak ketidakadilan hukum yang menimpa Kompol Cosmas. 

Mereka meminta agar suara rakyat tidak diabaikan dan keputusan PTDH segera ditinjau kembali.

“Kami turun ke jalan bukan untuk anarkis, tetapi untuk menyampaikan suara hati kami. Kami hari ini hadir memperjuangkan keadilan, kebenaran akan kemerdekaan kita untuk menyalurkan aspirasi,” ungkap Romo Rofinus Neto Wuli, salah satu orator dalam aksi di depan DPRD Ngada.

Dalam pernyataan resmi, forum juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya almarhum Afan Kurniawan dan memohon maaf kepada keluarga besar almarhum atas peristiwa yang terjadi. Namun, mereka menegaskan bahwa dedikasi Kompol Cosmas Kaju Gae tidak boleh diabaikan begitu saja.

Diketahui, Cosmas Kaju Gae lahir di Mauponggo tahun 1975, menempuh pendidikan di Bajawa hingga SMA di Kupang, kemudian mengabdi panjang di institusi Polri.

Ia pernah bertugas dalam berbagai operasi besar; mulai dari konflik Ambon, Poso, Papua hingga pasukan perdamaian di Dafur, Sudan.

Totalitas pengabdiannya bahkan membuatnya mengalami luka fisik akibat tembakan saat operasi pemberantasan terorisme di Poso.

Berikut pernyataan Sikap Forum Solidaritas Ngada dalam aksi solidaritas tersebut;

Pertama, mendukung dan mendoakan Presiden Prabowo agar persoalan yang terjadi dapat segera diatasi dengan terang benderang.

Kedua, mendukung kinerja kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat demi NKRI yang damai.

Ketiga, menolak segala bentuk ketidakadilan hukum terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae.

Keempat, menolak intervensi politik dalam penegakan hukum, baik oleh penguasa maupun DPR.

Selain itu, forum juga mendesak agar enam anggota DPR RI dari Dapil NTT I, Hugo Kalembu, Melki Mekeng, Julie Laiskodat, Dipo Nusantara Upa, Benny K. Harman, dan Ahmad Yohan, untuk tidak tinggal diam dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan bagi Kompol Cosmas. 

Mereka diminta memperjuangkan aspirasi rakyat dengan meninjau kembali keputusan PTDH terhadap Kompol Kosmas.

“DPR agar tahu diri, karena tugas wakil rakyat adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi. Kami meminta DPR segera memanggil Kapolri untuk meninjau kembali keputusan terhadap Kompol Cosmas,” desak forum.

Forum Ngada Bersatu berharap agar Presiden RI, Prabowo Subianto turun tangan sehingga kasus ini mendapat penyelesaian yang adil dan transparan.

“Kompol Cosmas adalah contoh nyata dedikasi dan pengorbanan bagi bangsa dan negara. Kami berharap Polri menegakkan hukum seadil-adilnya dan DPR tidak menutup mata atas aspirasi rakyat,” tutup pernyataan forum.

--- Guche Montero

Komentar