REGIONAL Dr. Rofinus Neto Wuli Pandu Kuliah Umum Penguatan HAM Bagi Mahasiswa Stiper-FB oleh Staf Khusus Menteri HAM RI 18 Oct 2025 17:40
Thomas menerangkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan perspektif nilai-nilai HAM kepada generasi muda.
BAJAWA, IndonesiaSatu.co-- Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil.,M.Si.(Han) memandu Kuliah Umum Penguatan HAM bagi mahasiswa-mahasiswi di Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Flores Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Staf Khusus Menteri HAM RI, Thomas Harming Suwarta, Jumat (17/10/2025).
Kuliah Umum yang dipandu oleh Kepala LPMAI Stiper Flores Bajawa itu mendapat antusiasme tinggi dari para civitas akademika Stiper-FB yang aktif berdiskusi mengenai implementasi HAM, khususnya dalam bidang pertanian dan peternakan.
Kehadiran Thomas di Kampus A Stiper Flores Bajawa itu mewakili Menteri HAM RI, Natalius Pigai, untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang tugas, fungsi, dan peran Kementerian HAM dalam menjamin hak setiap warga negara.
“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari program Kementerian dalam rangka penguatan kapasitas HAM bagi mahasiswa, untuk mendukung pengarusutamaan nilai-nilai hak asasi manusia,” ujar Thomas melansir POS-KUPANG.COM.
Thomas menjelaskan, program penguatan HAM menjadi kegiatan rutin Kementerian HAM RI dan telah dilaksanakan di berbagai kalangan; mulai dari pelajar, pelaku usaha, masyarakat umum, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga lingkup TNI/Polri.
Menurutnya, penguatan HAM merupakan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“HAM mencakup seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai klaster,” ujarnya.
Thomas menerangkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan perspektif nilai-nilai HAM kepada generasi muda.
Thomas menyinggung, pemerintahan Presiden Prabowo tengah menegaskan pentingnya nilai dasar pembangunan nasional yang berlandaskan Pancasila dan HAM.
“Dalam Asta Cita pertama, nilai-nilai Pancasila dan HAM menjadi fondasi utama pembangunan nasional,” terangnya.
Thomas berharap dunia akademik dapat berperan aktif sebagai duta HAM melalui keterlibatan langsung di tengah masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua II Stiper Flores Bajawa, Gerardus Reo, menyebut kegiatan itu membuka wawasan baru bagi mahasiswa serta menjadi forum pemantik untuk membentuk pola pikir kritis.
“Kampus adalah laboratorium sosial. Karena itu, Kementerian HAM perlu bersinergi dengan Perguruan Tinggi sebagai agen kontrol sosial,” ujar Gerard.
Ia menambahkan, pihak kampus berharap ada kolaborasi konkret dengan Kementerian HAM RI dalam advokasi berbagai persoalan HAM di daerah, termasuk di Kabupaten Ngada.
“Ke depan, kita harapkan adanya kerjasama nyata dalam distribusi peran kementerian HAM untuk advokasi HAM di wilayah,” harapnya.
--- Guche Montero
Komentar