KESEHATAN Buka Cabang RS Asing, Ini Tiga Catatan yang Harus Diperhatikan 15 Jul 2025 15:34
Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik semua upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Presiden Prabowo Subianto mengatakan rumah sakit (RS) dan klinik dari luar negeri boleh membuka cabang di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden Prabowo ketika bertemu Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussels, Belgia, Minggu (13/7) waktu setempat.
"Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka partisipasi asing di banyak sektor, dan saat ini kami membuka sektor kesehatan. RS asing mana pun, atau institusi kesehatan di luar negeri dapat membuka cabang mereka, atau institusi yang terkait dengan mereka di Indonesia. Kami telah memperbolehkan RS asing buka di Indonesia," kata Presiden Prabowo ke Presiden Costa saat keduanya bertemu di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels.
Terkait hal tersebut, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga Adjunct Professor Griffith University, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik semua upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan, kalau salah satu kebijakan yang dipilih adalah dengan membuka cabang RS asing di Indonesia maka setidaknya ada tiga catatan yang harus menjadi perhatian.
“Pertama, cabang RS Asing itu tentu harus punya peran untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit bagi siapapun juga rakyat Indonesia, apapun status sosialnya dan di berbagai tempat negara kita,” ujarnya melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (15/7).
Kedua, kalau cabang RS Asing tersebut hanya akan menangani segmen tertentu masyarakat saja, maka perlu ada upaya dan program khusus agar RS lokal dapat lebih mudah melayani kelompok masyarakat segmen yang lain.
Ketiga, perlu dipikirkan tentang SDM cabang RS Asing, agar mutu pelayanan di cabang RS Asing dan juga RS lokal kita akan tetap dapat terjaga baik, mutu dan jumlah SDM yang diperlukannya.
Di luar tiga hal di atas, katanya, peningkatan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya ditentukan oleh pelayanan RS (baik lokal maupun cabang RS Asing) semata. Pelaksanaan dan mutu pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu sendi utama, sebagaimana selalu ditekankan tentang pentingnya kegiatan promotif preventif, baik oleh petugas/fasyankes di lapangan maupun oleh masyarakat.
“Saya dalam beberapa kesempatan mengadakan kegiatan langsung dengan kader di beberapa Puskesmas dekat rumah saya, sebagai peran serta warga untuk kesehatan kita semua,” pungkasnya.
Diberitakan, Prabowo telah mengirimkan sinyal jika nanti perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia dan Uni Eropa ditandatangani, maka RS-RS Eropa pun dapat membuka cabangnya di Indonesia.
Prabowo kemudian menekankan dirinya ingin melihat lebih banyak keterlibatan Eropa dalam perekonomian Indonesia, dan begitu juga sebaliknya Indonesia pun siap masuk ke dalam perekonomian Eropa. *
--- F. Hardiman
Komentar