Breaking News

KESEHATAN Bumil, Ini Waktu yang Tepat Menjalani Pemeriksaan TORCH! 05 Oct 2023 10:06

Article image
“Pemeriksaan TORCH biasanya dilakukan pada awal kehamilan untuk mendeteksi infeksi menular pada ibu hamil yang bisa membahayakan janin. Dokter kandungan juga bisa melakukan tes tersebut bila ibu menunjukkan gejala-gejala infeksi TORCH.”

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Pemeriksaan TORCH merupakan serangkaian tes laboratorium yang bisa bumil lakukan untuk mendeteksi adanya infeksi yang bisa berdampak pada perkembangan janin. Tes tersebut melibatkan pengujian terhadap beberapa infeksi menular, yaitu Toxoplasmosis, Other (HIV, hepatitis, varicella), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks.

Dengan mendeteksinya infeksi tersebut sedini mungkin, pengobatan pun bisa segera ibu lakukan untuk mencegah komplikasi pada bayi baru lahir. Lantas, kapan waktu yang tepat bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan TORCH? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!

Waktu yang Tepat Menjalani Pemeriksaan TORCH

Mengutip laman Halodoc.com, pemeriksaan TORCH biasanya bisa ibu lakukan pada awal kehamilan, terutama pada trimester pertama. Dokter kandungan biasanya akan melakukan beberapa komponen dari pemeriksaan tersebut secara rutin ketika ibu hamil melakukan kunjungan prenatal pertamanya.

Ahli kesehatan tersebut mungkin juga akan melakukan komponen tes lainnya bila ibu menunjukkan gejala-gejala infeksi menular yang termasuk dalam TORCH selama kehamilan.

Berikut gejala TORCH yang perlu ibu hamil waspadai:

1. Toksoplasma

Penyakit ini terjadi akibat infeksi parasit yang bernama Toxoplasma gondii. Ibu hamil bisa terkena toksoplasma bila mengonsumsi daging yang terkontaminasi parasit atau yang tidak dimasak dengan matang.

Ibu juga bisa terinfeksi akibat mengonsumsi buah atau sayur yang tidak dicuci bersih atau menyentuh tanah yang sudah bercampur dengan kotoran kucing yang mengandung parasit.

Gejala yang muncul akibat toksoplasma tergolong ringan, yaitu influenza, badan terasa lelah, demam, dan tidak enak badan. Karena gejala yang muncul tidak terlalu jelas, bahkan bisa tidak menimbulkan gejala, penyakit ini sulit dideteksi.

Itulah sebabnya, pemeriksaan TORCH diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

2. Other infection (Sifilis)

Sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya menular melalui hubungan seksual. Gejala penyakit ini diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa nyeri di area kelamin, dubur atau mulut.

Ibu hamil bisa tertular penyakit tersebut bila melakukan kontak dengan kulit atau selaput lendir yang memiliki luka tersebut. Sifilis bisa menular ke janin selama kehamilan dan menyebabkan berbagai dampak buruk bagi janin.

Karena itu, penting untuk mewaspadai penyakit menular seksual ini. Pada sifilis tahap awal, gejalanya biasanya berupa munculnya luka kecil di tempat bakteri masuk.

3. Rubella

Rubella atau yang dikenal juga dengan sebutan campak Jerman, adalah penyakit disebabkan oleh virus rubella. Bila ibu tertular penyakit tersebut selama kehamilan, virus ini dapat memberi dampak buruk pada janin yaitu mengganggu perkembangan janin bahkan membahayakan nyawa janin.

Gejala rubella pada ibu hamil antara lain demam, nyeri sendi, sakit kepala, ruam pada kulit, dan batuk. 

4. CMV (Citomegalovirus)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo yang masih termasuk dalam golongan virus herpes. Gejala yang ditimbulkan infeksi ini antara lain demam yang turun naik selama tiga minggu atau lebih.

CMV juga merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan keguguran, kebutaan, radang hati, radang paru-paru, bahkan kerusakan otak pada janin.

5. Herpes Simpleks Virus (HSV)

Ibu hamil bisa mendapatkan virus herpes simpleks genital melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Ibu juga dapat menularkan infeksi ke bayi yang sedang berkembang selama persalinan.

Gejala herpes yang perlu diwaspadai, antara lain demam, nyeri otot, mual, lelah, dan muncul luka atau lentingan yang terasa nyeri pada mukosa mulut atau vagina. Luka ini dapat menyebabkan ibu hamil merasa nyeri saat buang air kecil.

Alasan Pemeriksaan TORCH Penting

Beberapa infeksi menular yang terkait dengan TORCH bisa memiliki dampak serius pada perkembangan janin, terutama jika infeksi terjadi selama trimester pertama kehamilan.

Beberapa dampak yang mungkin terjadi pada janin adalah:

  • Cacat bawaan: Infeksi TORCH bisa menyebabkan berbagai cacat bawaan pada janin, seperti kelainan jantung, kebutaan, kelainan pendengaran, atau kelainan perkembangan otak.
  • Keguguran: Infeksi yang parah bisa menyebabkan keguguran atau kematian janin.
  • Komplikasi pada ibu: Infeksi TORCH juga bisa menyebabkan komplikasi pada ibu hamil, seperti infeksi pada rahim atau organ reproduksi lainnya.

Mengingat betapa seriusnya dampak yang bisa diakibatkan infeksi menular tersebut, penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan TORCH tepat waktu. Dengan begitu, dokter bisa menemukan infeksi sedini mungkin dan segera memberi pengobatan atau tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.

Bicarakan juga pada dokter kandungan mengenai kapan sebaiknya ibu menjalani pemeriksaan tersebut. Ibu hamil bisa bertanya lebih jauh mengenai hal ini melalui konsutasi, seperti yang disiapkan dalam aplikasi Halodoc. ***

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. TORCH Screen.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2023. TORCH Panel.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Syphilis.

--- Maria Aurelia

Komentar