Breaking News

UKM Dekan FBIS UNDIRA: Warga Jakarta Harus Dipersiapkan Hadapi Perpindahan IKN 22 Aug 2023 22:39

Article image
Pertemuan di RT / RW di Kebun Jeruk, Jakarta yang diikuti 62 peserta pada Minggu (20/8/2023). (Foto: Ist)
Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) UNDIRA, Caturida Meiwanto Doktoralina Ph,D menjelaskan bahwa koperasi yang berbasis gotong royong harus digiatkan kembali. Melalui koperasi, setidak-tidaknya, masyarakat kecil dipersiapkan untuk membangun ekon

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Perpindahan sebagian penduduk Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan akan berdampak pada kehilangan mata pencaharian bagi masyarakat kecil.

Mereka yang selama ini bekerja di sektor pendukung seperti ojek, penjual angkringan dan sebagainya ternyata merupakan masyarakat yang terdampak langsung dari perpindahan penduduk dari Jakarta ke IKN.

Sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapi itu, Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) menganjurkan untuk menggiatkan kembali ekonomi melalui koperasi. 

UNDIRA menerjunkan mahasiswa dan para dosennya, antara lain Sigit Mareta MAk, Lestari MAk Ak, Efa Wahyuni, MMSI, Natalia Santoso MA, Edy Suryadi MAk, Indri Astiana Suhendar MM, Diky Maulana, Cristina Oktaviani, Siti Sofaria Nurjanah dan Pradika Nugraha. Kegiatan  dilakukan di RT / RW di Kebun Jeruk, Jakarta yang diikuti 62 peserta pada Minggu (20/8/2023).

Meski dibutuhkan riset secara menyeluruh dan mendalam untuk mendapatkan angka pasti, dampak negatif sudah pasti terjadi.

Untuk mengantisipasi gelombang keterpurukan masyarakat kecil yang terdampak, UNDIRA melakukan kegiatan antisipasi dengan memberi pembekalan melalui pengabdian masyarakat dengan fokus pemberdayaan melalui koperasi.

Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) UNDIRA, Caturida Meiwanto Doktoralina Ph,D menjelaskan bahwa koperasi yang berbasis gotong royong harus digiatkan kembali. Melalui koperasi, setidak-tidaknya, masyarakat kecil dipersiapkan untuk membangun ekonominya.

“Dampak kepindahan Ibu Kota ke Nusantara sudah jelas terlihat terutama bagi masyarakat kecil yang hidup mata pencahariannya melalui pekerjaan pendukung. Ini yang UNDIRA lihat harus segera dilakukan. Masyarakat kecil Jakarta perlu dipersiapkan menghadapi berbagai persoalan ekonomi atas dampak perpindahan penduduk tersebut,” ujar Caturida, yang juga Taprof Bidang Ekonomi dan SKA Lemhannas RI.

Berdasarkan sumber BPS Tahun 2022 disebutkan bahwa 970.000 ASN (menurut BKN per Juni 2022, belum termasuk anggota keluarga) yang akan pindah ke IKN. Tentunya jumlah ini menurunkan kepadatan penduduk Jakarta.

Data BPS tahun 2021-2022 menyebutkan bahwa terdapat 4.542 Koperasi, 1.151.080 UMK di Jakarta tentunya akan terdampak atas kepindahan Ibu Kota ke Nusantara.

“Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia wajib mengoptimalisasi kekininian Teknologi Informasi dalam seluruh aktivitas proses pencatatan dan pelaporan keuangan dan perpajakannya,” tandas Catur.

Namun membangun kekuatan ekonomi melalui koperasi, kata Catur, harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman terutama terkait dengan penggunaan teknologi informatika dan komunikasi yakni mengubah cara konvensional ke aplikasi mobile yang memberikan kemudahan terhadap para anggotanya. Masyarakat lemah perlu pendampingan sekalipun sebagian usaha kecil telah menggunakan aplikasi mobile.

“Sekalipun dalam skala kecil koperasinya, sistemnya harus diubah, mindset pengelolanya perlu di-upgrade. Pasar harus tahu, koperasi menjual apa atau memberikan pelayanan apa. Dalam konteks ini, kepindahan ibu kota ke IKN harus dilihat sebagai momentum untuk membangun kekuatan baru bagi masyarakat yang terdampak. Tidak boleh terpuruk, harus bangun dan jangan menjadi penganggur,“ tegas Catur. ***

--- F. Hardiman

Komentar