Breaking News

MAKRO Dilantik Menkeu, Sumiyati Jadi Inspektur Jenderal Wanita Pertama Kemenkeu 23 Jan 2017 20:31

Article image
Menkeu melantik 2 pejabat eselon I di Aula Djuanda Kantor Pusat Kemenkeu, Jakarta pada Senin (23/01). (Foto: Ist)
"Kita memiliki urgensi yang sangat besar, karena kebutuhan pembangunan begitu banyak, begitu beragam, dan tidak bisa ditunda lagi, rakyat tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Sehingga speed menjadi sangat penting...”

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan pentingnya peran Inspektorat dan Badan Pelatihan bagi berfungsinya Kemenkeu menjadi organisasi yang tidak hanya memiliki integritas namun juga efektif, yaitu organisasi yang bisa menjalankan idenya secara konkret.

Hal itu ditegaskan Sri Mulyani saat melantik 2 orang pejabat Eselon I di lingkungan Kemenkeu, yaitu Sumiyati sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) dan Astera Primanto Bhakti sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) pada Senin (23/01) di Aula Mezzanine, gedung Djuanda, kantor pusat Kemenkeu.

Untuk diketahui, Sumiyati merupakan Inspektur Jenderal wanita pertama di Kemenkeu.

Menkeu menjelaskan bahwa Jabatan Irjen dan Kepala BPPK merupakan jabatan yang sangat penting karena menyangkut aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aset paling berharga dari suatu organisasi.

Dia meyakini, bahwa Kemenkeu sebagai organisasi yang terus berkembang, dituntut untuk melakukan pendidikan dan pelatihan. Sehingga memiliki kapasitas untuk melakukan terobosan kebijakan, namun juga mengantisipasi dari perubahan lingkungan dimana Kemenkeu bertugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Kita memiliki urgensi yang sangat besar, karena kebutuhan pembangunan begitu banyak, begitu beragam, dan tidak bisa ditunda lagi, rakyat tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Sehingga speed menjadi sangat penting, tapi tidak berarti kita harus nabrak berbagai hal. Jadi mindset memberikan solusi tanpa kompromi terhadap prinsip-prinsip yang harus ditegakkan, itu adalah tantangan yang tidak pernah mudah," jelas Menkeu dalam pidatonya.

"Ini adalah salah satu tugas dan tantangan yang harus terus dikelola. Bagaimana menyiapkan SDM di Kemenkeu sehingga dia tidak hanya mengejar perubahan, namun bisa juga mengantisipasi perubahan, baik karena internal organisasi maupun karena lingkungan di mana kita harus beroperasi, baik karena perubahan struktur organisasi, ataupun teknologi," tambah Menkeu.

Diakhir pidatonya, Menkeu mengingatkan akan hadirnya peran pemerintah dalam merespon perubahan. "Cara kita membelanjakan uang telah mengalami perubahan yang sangat banyak, dan masih akan terus berubah. Karena aspirasi masyarakat yang berharap pemerintah hadir dan dapat berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah masyarakat dengan  menggunakan penerimaan negara dan aset negara. Semuanya mengharapkan hadirnya peran negara yang efektif dan bertanggung jawab," pungkas dia.

--- Sandy Javia

Komentar