INTERNASIONAL Dua Gembala dari Fatima Resmi Menjadi Santo dan Santa 13 May 2017 22:04

Gereja Katolik sangat menghargai penglihatan tiga gembala dari Fatima, karena diyakini Bunda Maria membawa pesan-pesan penting untuk membantu kehidupan manusia, di antaranya tentang pertobatan dan perdamaian.
FATIMA, IndonesiaSatu.co – Bertepatan dengan perayaan 100 tahun penampakan Bunda Maria di Fatima, Portugal, Paus Fransiskus secara resmi memberikan gelar “santo dan santa” kepada Fransisco dan Yasinta, dua dari tiga anak gembala yang menyaksikan penampakan tersebut. Seperti dikutip dari Sueddeutsche Zeitung (Sabtu, 13/5/2017), dalam upacara kanonisasi atau pemberian gelar “kudus” yang diselenggarakan hari ini, Sabtu (13/5/2017), Paus Fransiskus menekankan pentingnya peran Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Kristus dan Bunda semua umat Katolik.
Dua bersaudara, Francisco dan Jacinta Marto, bersama sepupu mereka Lucia dos Santos, menyaksikan penampakan pertama Bunda Maria pada 13 Mei 1917 ketika menggembalakan ternak. Penampakan berikutnya terjadi sebanyak enam kali berturut-turut setiap tanggal 13 hingga Oktober 1917. Gereja Katolik sangat menghargai penglihatan atau visi anak-anak gembala itu, karena diyakini Bunda Maria membawa pesan-pesan penting untuk membantu manusia, di antaranya tentang pertobatan dan perdamaian dunia.
Francisco dan Jacinta meninggal pada usia 9 dan 11 tahun ketika wabah flu melanda Eropa pada tahun 1918. Pada 13 Mei 2000, kedua gembala cilik itu dibeatifikasi (diberikan gelar “beato/beata” atau yang berbahagia) oleh Paus Yohanes Paulus II dalam kunjungan pastoralnya ke Portugal.
Sedangkan Lucia, yang hidup sebagai biarawati, meninggal dunia pada tahun 2005 dalam usia 98 tahun. Tahap pertama proses beatifikasi Lucia telah selesai dilakukan di Portugal dan kini masuk ke tahap lanjutan di bawah koordinasi Kongregasi Penggelaran Kudus di Vatikan.
Menjelang keberangkatannya ke Portugal, Paus Fransiskus menyerukan agar umat Katolik menyisihkan waktu untuk berziarah ke Fatima, baik secara fisik maupun secara spiritual dalam doa-doa.
Seruan Paus mendapat sambutan positif. Sedikitnya 100 ribu umat Katolik berkumpul di Fatima menjelang perayaan 100 tahun penampakan Bunda Maria di Fatima. Banyak peziarah menggelar kemah di sekitar tempat acara karena kesulitan penginapan maupun ingin lebih dekat merasakan suasana ziarah.
Dalam kunjungan pastoralnya itu, Paus Fransiskus juga menyerukan agar semua pihak mengupayakan perdamaian bagi seluruh bangsa di dunia.
“Sebagai peziarah di dunia ini, kita harus berani meruntuhkan semua tembok pemisah dan melewati setiap batas yang menghalangi kita untuk mewartakan dan melakukan kebaikan serta keadilan dari Tuhan,” ujar Paus seperti dikutip dari sz.de.
--- Rikard Mosa Dhae