INTERNASIONAL Dua TNI Terluka Akibat Serangan Militer Israel, Retno Marsudi Kirim Pesan Ini Ke IDF 11 Oct 2024 16:43
Kami mengingatkan IDF (Militer Israel) dan semua pihak terkait kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi memberikan peringatan kepada IDF (Militer Israel) terkait kewajiban dalam memastikan keselamatan personel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah konflik usai dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas terluka akibat serangan militer Israel di Lebanon.
Retno Marsudi mengungkapkan hal tersebut dalam forum KTT ASEAN-AS, di Vientiane, Laos, yang dihadiri oleh Menlu Amerika Serikat Antony Blinken pada, Jumat (11/10)
"Kami mengingatkan IDF (Militer Israel) dan semua pihak terkait kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat," ungkap Retno.
Retno mengatakan, Indonesia mengutuk keras dan tindakan tersebut merupakan sebuah pelanggaran besar International Humanitarian Law dan juga Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701.
"Terhadap serangan tersebut, Indonesia mengutuk keras. Tindakan tersebut merupakan sebuah pelanggaran besar International Humanitarian Law dan juga Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701 ," tegas Retno.
Dikutip dari Tempo.co, Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability atau tidak dapat dilanggarnya wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.
Retno juga menyampaikan, United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) atau pasukan perdamaian PBB di Lebanon menyampaikan statement atas serangan Israel tersebut.
Dia menyebut, pasukan penjaga perdamaian Unifil hadir di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan.
Unifil menegaskan, setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701.
"Jadi posisi Unifil, posisi PBB jelas!" ujarnya.
Dalam pernyataan resminya itu, UNIFIL tidak menyebutkan negara asal dua prajurit yang menjadi sasaran tembak Israel. UNIFIL menyebut luka akibat serangan itu tidak serius, dan dua prajurit yang terluka itu masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan.
“Dua prajurit pasukan perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembak ke arah menara pengamatan di Markas UNIFIL di Naqoura. Serangan itu menargetkan menara pengamatan dan mengakibatkan dua prajurit itu jatuh. Luka-luka yang mereka terima kali ini tidak fatal, tetapi mereka saat ini masih dirawat di RS,” demikian siaran resmi UNIFIL.
Atas peristiwa itu, UNIFIL berjanji akan menindaklanjuti masalah tersebut.
“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel),” kata UNIFIL.*
--- Hendrik Penu
Komentar