Breaking News

REGIONAL Gandeng BRIN, Pengurus Pusat PMKRI Gelar Pelatihan Riset di Regio Timor 14 Aug 2023 00:35

Article image
Presidium Riset dan Teknologi PP PMKRI, Adrianus Lalu bersama perwakilan dari BRIN, Peberlin Sitompul.,Ph.D. (Foto: verbivora.com)
Salah satu bentuk solusi dalam mengawal permasalahan sosial yang dilakukan oleh PMKRI tentunya harus berbasis data, kajian kritis-ilmiah serta rekomendasi dalam bentuk aksi konkrit yang menyentuh pada solusi persoalan.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Santo Thomas Aquinas periode 2022-2024 melaksanakan kegiatan Pelatihan Riset bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertempat di Aula Dinas Sosial Provinsi NTT, Jalan Rambutan Nomor 10, Kupang, NTT.

Kegiatan Pelatihan Riset merupakan tindak lanjut dari yang sebelumnya dibuka secara nasional oleh Direktur Manajemen Talenta BRIN, Raden Arthur Ario Lelono,Ph.D pada 12 Juli 2023 lalu, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan anggota PMKRI dalam merancang, melaksanakan, dan mengelola proyek riset.

Hal itu mencakup pemahaman tentang metode riset, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 10-12 Agustus 2023 itu melibatkan peserta dari Cabang PMKRI se-Regio Timor.

Melansir verbivora.com, kegiatan edukatif tersebut mendapat atensi positif dari BRINyang diwakili oleh Peneliti Ahli Madya BRIN, Bapak Peberlin Sitompul, Ph.D, yang dalam presentase materinya menjelaskan dengan baik soal metodologi penelitian dan penulisan hasil riset.

Pada kesempatan itu, Peberlin Sitompul menyarankan kepada aktivis PMKRI Regio Timor beberapa topik penelitian; di antaranya analisis krisis beras, isu El Nino ancam stop pangan nasional dan masalah kesenjangan sosial di Kota Kupang, NTT.

Hadir sebagai salah satu narasumber, Prof. Dr. Feliks Tans M.Ed.,Ph.D selaku Direktur Pascasarjana Undana Kupang.

Prof. Feliks menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan riset yang dilakukan oleh Pengurus Pusat PMKRI tentu memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan tentang penelitian (Riset) yang bermutu dan menyuburkan semangat meneliti di tengah masyarakat untuk mengatasi persoalan bangsa; seperti kemiskinan, penyakit, konflik sosial dan perusakan lingkungan.

"Dengan kehadiran peneliti BRIN dan akademisi, dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa dalam menyusun penelitian, melakukan penelitian, menulis hasilnya dan mempublikasikan, sehingga kader PMKRI minimal tidak mengalami kesulitan dalam hal meneliti," kata Prof. Feliks dalam rilis, Sabtu (12/8/2023).

Prof. Feliks menambahkan, dengan hadirnya peneliti BRIN dan akademisi sebagai pemateri, mahasiswa harus terinspirasi tidak hanya untuk menjadi politisi, tetapi ilmuwan dan peneliti.

"Kegiatan pelatihan riset ini menunjukkan kepedulian Pengurus Pusat PMKRI bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI se-Regio Timor untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dengan menghasilkan riset yang bermutu," kata Prof. Feliks.

Kawal Masalah Sosial Berbasis Data

Sementera itu, Presidium Riset dan Teknologi PP PMKRI, Adrianus Lalu, mengatakan bahwa dengan melihat konteks sosial hari ini, minat atau animo orang muda NTT belum begitu tertarik atau serius dalam menekuni dunia riset.

Menurut Aris Lalu, hal itulah yang mendorong PP PMKRI mengadakan kegiatan tersebut di Regio Timor sebagai langkah awal.

"Tentunya kegiatan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk pendampingan kelompok riset di Wilayah Regio Timor," kata Aris Lalu.

Aris mengatakan, kegiatan serupa juga akan berlanjut di regio-regio lain sebagai bentuk komitmen Presidium Ristek PP PMKRI dalam mendorong seluruh kader PMKRI se–Indonesia untuk serius belajar tentang dunia riset.

Aris beralasan, salah satu bentuk solusi dalam mengawal permasalahan sosial yang dilakukan oleh PMKRI tentunya harus berbasis data, kajian kritis-ilmiah serta rekomendasi dalam bentuk aksi konkrit yang menyentuh pada solusi persoalan.

"Oleh karena itu, untuk mengumpulkan data-data yang valid dalam setiap gerakan, tentunya kita harus melakukan riset sesuai konteks permasalahan sosial yang ada. Memang hal ini agak sulit karena selama ini PMKRI secara nasional belum pernah atau tidak terbiasa melakukan kegiatan seperti ini. Tetapi saya sangat yakin dan optimis bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi hal yang baik di internal PMKRI," tegas Aris Lalu.

Aris juga menyampaikan terima kasih atas keterlibatan PMKRI se–Regio Timor dalam kegiatan pelatihan riset tersebut.

"Besar harapan agar apa telah dimulai ini, harus dilakukan secara terus menerus dan diimplementasikan dalam bentuk aksi nyata," katanya.

--- Guche Montero

Komentar