Breaking News

BERITA Gelar Seminar Nasional, Anton Enga Tifaonal Dinilai Layak Jadi Pahlawan Nasional 29 Jan 2024 21:46

Article image
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake bersama Irjen Pol Daniel Hyronimus Bolly Tifaona berfoto bersama Narasumber, Moderator dan Keluarga Brigjen Pol (Purn) Drs. Anton Enga Tifaona. (Foto: Dok. Tim)
"Ia berhasil keluar dari egosentrisisme dan masuk dalam sosiosentri. Itu yang membuat ia banyak berkarya untuk kehidupan dan masyarakat," ungkap Pater Charles.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- "Ia adalah seorang Polisi petarung yang memegang teguh prinsip sebagai abdi hukum dan berani 'berkelahi' melawan orang-orang yang mengganggu prinsip-prinsip yang menjadi pegangannya sebagai penegak hukum. Saat menjadi wakil saya sebagai Wakapolda Jawa Barat, ia mendorong agar Polri dengan secara usaha swadaya membangun sendiri sarana dan prasarana di lingkungan kepolisian."

Demikian kesaksian itu disampaikan anggota Wantimpres RI, Mayjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, S.H. terkait sosok almarhum Brigjen Pol Drs. Anton Enga Tifaona melalui tayangan video saat Seminar Nasional bertajuk "Matahari Dari Timur Untuk Indonesia" yang diselenggarakan di Auditorium Mutiara di Gedung PTIK Jakarta Selatan Sabtu (27/1/2024) pagi.

Seminar dihadiri sekitar 350 orang termasuk para tokoh dari Lembata dan sejumlah mahasiswa PTIK.

Seminar Nasional tersebut diselenggarakan oleh Forum Pahlawan Nasional bekerja sama dengan Yayasan Anton Enga Tifaona, dan merupakan tindak lanjut dari upaya masyarakat Pulau Lembata sejak 2021 lalu yang mengusulkan agar Anton Enga Tifaona dapat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Saat pembukanan seminar, selain pihak keluarga, Pj Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake, ikut memberikan sambutan dengan menyatakan dukungan Pemprov NTT terhadap pencalonan Anton Enga Tifaona menjadi Pahlawan Nasional.

Selain anggota Wantimpres Sidarto, seminar nasional juga menghadirkan 4 Narasumber lain yaitu; Pakar ilmu komunikasi, Prof. Dr. Aloysius Liliweri, M.S.; Pakar manajemen inovasi, Dr. Agnes Avanti Fontana; Sosiolog Pater Charles Beraf, SVD, dan sejarahwan Bonnie Triyana, S.S.

Para Nasaumber membedah sosok, peran, maupun sepak terjang almarhum Brigjen Pol Anton Enga Tifaona.

Aloysius Liliweri mengaku terkesan dengan perjalanan hidup seorang Anton Tifaona.

"Beliau adalah seorang tokoh protagonis, tokoh pahlawan yang banyak berbuat baik. Ia banyak menggali kebermaknaan melalui peran utama dan karya-karya yang dibuatnya,” ujar Alo.

Senada, Agnes Avanti Fontana yang juga Rektor kepala di Fakultas Ekonomi UI mengupas hal terkait manajemen talenta dan inovasi unggul pada sosok Anton Enga Tifaona.

"Pengusungan Anton Enga Tifaona menjadi pahlawan nasional dapat menjadi wake up call tentang pentingnya Pembangunan daerah yang inklusif yang memang harus digerakkan secara Bersama,” tukas Avanti.

Sementara Pater Charles Beraf melihat sosok Anton Tifaona sebagai sebuah konteks yang membentuk teks.

Konteks dalam hal ini yakni Lamalera, tempat Anton Tifaona kecil bersekolah di sekolah rakyat dulu, dan teks tak lain adalah figur Anton Tifaona sendiri.

"Ia berhasil keluar dari egosentrisisme dan masuk dalam sosiosentri. Itu yang membuat ia banyak berkarya untuk kehidupan dan masyarakat," ungkap Pater Charles.

Sedangkan Bonnie Triyana sebagai sejarahwan lebih banyak membedah fase-fase sejarah yang terjadi di Indonesia yang mempengaruhi sosok dan pembentukan watak Anton Tifaona, mulai dari kecil hingga masa tua.

"Rupanya perubahan dari masa penjajahan dan masa revolusi tak banyak berpengaruh pada Lembata, tempat masa kecil Anton Tifaona,” tutur Bonnie.

Sesi tanya-jawab dan interaksi dengan audiens dipadati dengan sharing pengalaman yang disampaikan orang-orang yang pernah mengenal Anton Tifaona, termasuk Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Brigjen Pol (purn) Dr. Drs. Parasian Simanungkalit, S.H., MH.

Peserta seminar nasional juga menyampaikan dukungan pencalonan Enga Tifaona menjadi pahlawan nasional dengan membubuhkan tanda tangan di atas kanvas Nama Saat ini nama Anton Enga Tifaona telah diabadikan untuk Aula Kabupaten Lembata dan nama jalan di Lewoleba, Lembata.

Patung Anton Enga Tifaona juga sudah berdiri di Simpang Lima Wangatoa, Lembata. Penjabat Bupati Lembata juga telah menerbitkan Surat RekomendasiNo BU/860/1525/Dinsos-P2KB/VI/2022 tertanggal 10 Juni 2022 perihal dukungan Anton Enga Tifaona menjadi Pahlawan Nasional.

--- Guche Montero

Komentar