Breaking News

SENI BUDAYA Gelar Seminar Nasional, Ketua PKBNJ: Tambah Pengetahuan tentang Kekayaan Budaya Ngada 08 Feb 2018 09:54

Article image
Ketua Paguyuban Keluarga Besar Ngada Jakarta (PKBNJ) Berto Bota. (Foto: IndonesiaSatu.co)
Seminar Nasional Budaya Ngada ini bertujuan menambah pengetahuan tentang kekayaan budaya Ngada.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coSeminar Nasional Budaya Ngada dilakukan setiap tahun di Jakarta serentak dengan upacara adat Reba. Namun, kegiatan seminar kali ini dinilai lebih istimewa karena berkaitan dengan peresmian Sa’o Ngada Ine Sine (rumah Adat Ngada) pada Sabtu, (10/2/2018).

Hal ini disampaikan Ketua Paguyuban Keluarga Besar Ngada Jakarta (PKBNJ) Berto Bota dalam sambutan pemuka Seminar Nasional yang dilakukan di Kolose Kanisius Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018). Seminar ini bertujuan menambah pengetahuan tentang kekayaan budaya Ngada. 

“Sejak kami merayakan Reba di Jakarta pada 2014, kami selalu mengadakan seminar. Ini bertujuan agar kami semakin memahami pesan nilai-nilai yang ada dalam Reba. Untuk menambah pengetahuan budaya tentang kekayaan budaya Ngada,” ujar Berto.

Pada kesempatan itu Berto mengundang sesepuh Ngada dan undangan yang hadir dalam seminar untuk menghadiri upacara Reba dan peresmian Sa’o Ngada Ine Sine.

“Kami mengundang saudara-saudari untuk menghadiri upacara Reba dan peresmian Sa’o Ngada,” undangnya.

Seminar tersebut akan dilakukan dalam tema: “Transformasi serta Integrasi Pengembangan Nilai Budaya Ngada dalam Konteks Masyarakat Majemuk dan Ekosistem Pariwisata Menuju Cagar Budaya Damai.”

Hadir sebagai pembicara kunci dalam kegiatan ini Dosen Unwira Kupang, Dr.Watu Yohanes Vianney yang membawakan materi berjudul "Rumah Adat Ngadha Sa’o."

Pembicara selanjutnya adalah antropolog dan misiolog terkenal dari Ngada, Dr Hubert Muda, SVD. Pastor yang berkarya di Keuskupan Ruteng ini akan berbicara tentang “Transformasi Nilai Reba dan Kaitannya dengan Rumah Adat.”

Adapun pembicara selanjutnya adalah RD. Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han). Pastor Ronny yang kini berkarya di Keuskupan TNI/Polri ini dan pengajar di Universitas Pertahanan Negara ini akan membawakan materi berjudul “Transformasi Nilai-Nilai Budaya Ngadha dalam Rangka Ketahanan Nasional.

Hadir sebagai pembicara terakhir dari perwakilan UNESCO. Adapun tema yang dibahas adalah kriteria penentuan cagar budaya daerah dan nasional menjadi cagar budaya dunia versi UNESCO.

Dalam rangka menyambut acara adat Reba dan Paguyuban Keluarga Besar Ngada Jakarta akan menggelar Seminar Nasional Budaya Ngada hari ini di Kolose Kanisius Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Seminar tersebut akan dilakukan dalam tema: “Transformasi serta Integrasi Pengembangan Nilai Budaya Ngada dalam Konteks Masyarakat Majemuk dan Ekosistem Pariwisata Menuju Cagar Budaya Damai.”

Hadir sebagai pembicara kunci dalam kegiatan ini Dosen Unwira Kupang, Dr.Watu Yohanes Vianney yang akan membawakan pidato berjudul Rumah Adat Ngadha Sa’o.

Pembicara selanjutnya adalah antropolog dan misiolog terkenal dari Ngada, Dr Hubert Muda, SVD. Pastor yang berkarya di Keuskupan Ruteng ini akan berbicara tentang “Transformasi Nilai Reba dan Kaitannya dengan Rumah Adat.”

Adapun pembicara selanjutnya adalah RD. Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han). Pastor Ronny yang kini berkarya di Keuskupan TNI/Polri ini dan pengajar di Universitas Pertahanan Negara ini akan membawakan materi berjudul “Transformasi Nilai-Nilai Budaya Ngadha dalam Rangka Ketahanan Nasional.

Hadir sebagai pembicara terakhir dari perwakilan UNESCO. Adapun tema yang dibahas adalah kriteria penentuan cagar budaya daerah dan nasional menjadi cagar budaya dunia versi UNESCO.

--- Redem Kono

Komentar