Breaking News

REGIONAL Bubarkan Acara Ustad Felix, GP Ansor Malang: Jangan Berdakwah Seenaknya 02 May 2017 11:02

Article image
Ustad Felix Siauw. (Foto: Ist)
Pembubaran Talk Show bertajuk 'Cinta Mulia' pada Minggu, 30 April 2017 dengan pembicara Ustad Felix Siauw dilakukan demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga persatuan masyarakat.

MALANG, IndonesiaSatu.co -- Pembubaran Talk Show bertajuk 'Cinta Mulia' pada Minggu, 30 April 2017 dengan pembicara Ustad Felix Siauw dilakukan demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga persatuan masyarakat. 

Ketua Pengurus Cabang GP Ansor NU Kota Malang HM Nur Junaedi mengatakan pihaknya juga berada di balik pembubaran paksa tersebut.

"Kita lakukan pendekatan persuasif, PC GP Ansor Malang bekerja sama dengan kepolisian karena mereka yang berwenang membubarkan acara," ujar Junaedi di Malang, Senin (02/5/2017).

Seperti diberitakan sebelumnya kajian remaja dengan narasumber Ustadz Felix Siauw dibubarkan paksa oleh pihak Kepolisian Resort Malang pada Minggu, 30 April 2017 pukul 10:30.

 Alasan pembubaran tersebut selain belum mengantongi izin juga karena sosok Ustad Felix Siauw sebagai kader Hizbut Tahrir Indonesia yang sering menyuarakan terbentuknya khilafah di Tanah Air. 

"Kita lihat sendiri bagaimana Felix Siauw di medsos getol menyuarakan khilafah di Indonesia. GP Ansor dan simpul-simpul nasionalis lain sepakat bahwa HTI makar karena ingin menggeser Pancasila sebagai dasar negara dan mengganti pemerintahan saat ini," tegas Junaedi.

GP Ansor berkomitmen menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Ia juga mengatakan, organisasinya mempertahankan keutuhan Indonesia yang lahir atas dasar keberagaman dan kebersamaan.

"Jangan seenaknya saja berdakwah tanpa mengindahkan nilai toleransi," katanya. 

Junaedi menilai Kota Malang dipandang sebagai sasaran empuk HTI untuk menyuntikkan doktrin-doktrin terbentuknya khilafah karena banyak dihuni generasi muda.

"Kami berupaya menjaga kondusivitas lokal di Malang, bukan dakwahnya yang kita masalahkan tapi bagaimana doktrin khilafah secara halus dibungkus melalui kegiatan seperti talk show keagamaan dan sejenisnya," pungkas Junaedi.

--- Redem Kono

Komentar