REGIONAL Gubernur NTT Tinjau Lokasi Proyek Geotermal di Mataloko saat Kunker ke Kabupaten Ngada 17 Jul 2025 21:40
Gubernur Melki meminta agar terkait proyek geotermal di Mataloko, pihak PLN harus memastikan agar teknologi yang digunakan untuk pengembangan proyek di wilayah ini harus betul-betul yang terbaik.
BAJAWA, IndonesiaSatu.co-- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, meninjau lokasi proyek panas bumi (Geothermal) di Desa Ulubelu, Mataloko, kecamatan Golewa, dalam agenda kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada, Selasa (15/7/2025).
Turut hadir mendampingi Gubernur dan rombongan dalam kegiatan tersebut yakni Bupati Ngada, Raymundus Bena, Ketua DPRD Ngada, para Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT, jajaran pemerintah Kabupaten Ngada, dan masyarakat di sekitar Lokasi proyek.
Gubernur Melki meninjau langsung lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikerjakan oleh PT PLN di wilayah Mataloko tersebut.
Kepada pihak pengelola, Gubernur Melki mengingatkan agar berbagai catatan buruk dan sorotan terkait proyek geotermal di Mataloko perlu diselesaikan secara baik.
“Ini bukan kami datang yang pertama dan terakhir. Semua catatan dari berbagai pihak terkait dengan lingkungan, tetap harus diperhatikan dan diselesaikan dengan baik,” kata Melki.
Politisi Golkar itu menegaskan bahwa kehadiran proyek PLTP di wilayah Mataloko harus betul-betul memberi manfaat bagi masyarakat dan tidak meninggalkan catatan buram soal lingkungan.
“Kami maunya masyarakat (dengan proyek ini), tetap dapat manfaat, tidak ada hal-hal yang merusak lingkungan, CSRnya jelas, bagi hasilnya juga harus bagus, dan teknis pertambangan juga bagus,” lanjutnya.
Gubernur Melki meminta agar terkait proyek geotermal di Mataloko, pihak PLN harus memastikan agar teknologi yang digunakan untuk pengembangan proyek di wilayah ini harus betul-betul yang terbaik.
Menghadiri Syukuran "Ka Sa'o" di Kampung Doka
Usai melakukan peninjauan lokasi proyek Geotermal, Gubernur Melki bersama rombongan menghadiri syukuran "Ka Sa'o Jawa Radho" suku Gisi Azi di Kampung Doka, Desa Radabata, Kecamatan Golewa.
Kedatangan Gubernur bersama rombongan disambut hangat oleh masyarakat Suku Gisi Azi dengan tarian Ja'i massal mengitari pelataran kampung.
Ka Sa'o merupakan upacara adat syukuran yang dilakukan setelah pembangunan atau peresmian rumah adat (Sa'o).
Upacara ini merupakan bentuk syukur kepada leluhur dan sebagai penanda bahwa rumah adat tersebut sudah siap dihuni.
Rumah adat (Sa'o) memiliki nilai sakral dan menjadi pusat kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Ngada.
Leonardus Bhara, tokoh adat suku Gisi Azi mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur bersama rombongan dalam acara syukuran Ka Sa'o ini.
Menurutnya, kehadiran itu sebagai bukti nyata dukungan pemerintah provinsi NTT terhadap masyarakat adat di wilayah Ngada.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki mengatakan bahwa acara syukuran "Ka Sa'o" memiliki arti dan makna yang sangat mendalam tentang rumah dan asal usul kehidupan.
"Kita ini punya rumah asal, itu harus kita jaga karena dari situ kita berasal. Pesannya adalah kita punya rumah, punya cerita, dan sejarah yang harus dirawat dan diwariskan ke generasi penerus kita," ujarnya.
Kepada 24 Wailaki suku Gisi Azi yang merayakan syukuran Ka Sa'o ini, Gubernur Melki mengucapkan selamat dan proficiat atas kebersamaan dan ruang perjumpaan penuh persaudaraan yang terjalin dalam acara adat tersebut.
--- Guche Montero
Komentar