Breaking News

REGIONAL Jenazah Pasien Covid di Ende Dibungkus Terpal, Senator Angelo: Miris dan Tidak Manusiawi! 29 Jun 2021 10:56

Article image
Jenazah pasien Covid di Kecamatan Detukeli hanya dibungkus terpal. (Foto: screenshoot)
Angelo berharap, kejadian tersebut harus menjadi evaluasi serius Pemda dan DPRD Ende di tengah meningkatnya angka pasien Covid saat ini.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota DPD RI Dapil NTT, Angelo Wake Kako (AWK) menyayangkan kejadian miris melalui sebuah video viral berdurasi satu menit tiga detik, yang memperlihatkan kondisi pemakaman salah satu pasien positif Covid-19 berinisial LL (63), warga Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, NTT, Jumat (25/6/2021).

Dalam video amatir yang beredar, diperlihatkan kondisi jenazah yang hanya dibungkus dengan terpal berwarna biru, digotong oleh dua orang lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) namun diduga bukan petugas terlatih serta diikuti oleh seorang ibu yang diketahui sebagai isteri LL, namun tanpa APD sebagaimana standar prokes pemakaman jenazah Covid.

"Sedih membaca berita terkait korban Covid-19 yang jenazahnya dibungkus dengan terpal," komentar Angelo dalam postingan resmi di laman Facebook Angelo Wake Kako.

Berikut komentar lengkap Senator asal Ende ini dalam postingannya;

Saya terpaksa menulis ini, agar bisa mengetuk pintu hati para pembesar di Kabupaten Ende, supaya pikir juga ko soal rakyat...ingat; RAKYAT.

Saya mungkin minim informasi terkait penggunaan dana penanggulangan COVID di Kabupaten Ende.. tapi coba searching di Google terkait kontrol DPRD Kabupaten Ende terhadap penggunaan dana Covid, tidak satu data pun yang saya dapatkan.. berarti belum pernah ada rapat evaluasi soal ini. Kalaupun rapat, mungkin tertutup dan sangat tertutup.. waduhhh..

Kalau ini benar, berarti memang Dewan terhormat di Kab ternyata mengiyakan kondisi ini terjadi, ada beberapa pernyataan anggota dewan yang saya lihat tapi itu press release, bukan dalam rapat bersama Bupati atau eksekutif.. tidak jauh beda dengan saya buat status ini. Ngapain saja kae-kae (kakak-kakak, red) mereka ini...

itu uang sudah disepakati untuk Covid, masa kalian tidak bisa evaluasi dan kalau masih ada kekurangan sana-sini, alihkan lagi itu untuk kepentingan Covid, tidak masalah..

Jangan dulu pikir bangun Pantai Ria atau apa untuk mempercantik kota, tapi kita biarkan masyarakat kita begini?

Kalian tidak perlu pamer bagi sembako sana-sini dengan uang pribadi kalian, tapi masyarakat butuh itu uang negara yang disiapkan untuk Covid dipakai dengan benar, belanja kebutuhan dan didistribusikan secara merata sampai ke pelosok-pelosok.

Please... ayo.. kita tidak saling menyalahkan.. tapi cukup sudah kisah di Detukeli ini terjadi lagi ke depannya.. mari kita sama-sama refleksi.

Panggil Bupati, karena itu Hak kalian; duduk diskusi, omong dari hati ke hati; gugus tugas diperkuat lagi; urus bae bae (baik-baik) sudah RAKYAT.  Mereka (rakyat) butuh kae-kae (kakak-kakak) mereka semua saat ini," demikian komentar Angelo dalam postingan yang ditanggapi ratusan netizen.

Saat dikonfirmasi media ini, Angelo mengaku sangat prihatin dengan kejadian miris tersebut.

"Kasihan, prihatin, sangat tidak manusiawi. Apalagi jadi tontonan publik, memalukan. Padahal, anggaran Covid cukup besar, ini keterlaluan," sesal Angelo.

Angelo berharap, kejadian tersebut harus menjadi evaluasi serius Pemda dan DPRD Ende di tengah meningkatnya angka pasien Covid saat ini.

"Bahaya jika tidak direspon cepat. Jangan sampai ada stigma negatif yang muncul terhadap pasien Covid. Jika terus dibiarkan seperti ini, sangat keterlaluan dan sangat tidak manusiawi," tutup Angelo.

--- Guche Montero

Komentar