Breaking News

REGIONAL Kades Detusoko Barat Berbagi Inspirasi bagi Para Kades dan Pengurus BUMDes se-Provinsi Sulawesi Selatan 19 Feb 2022 21:40

Article image
Kepala Desa Detusoko Barat, Nando Watu, saat membagikan pengalaman pada Acara Ramang Ramang Exhibition di Kabupaten Maros, Sulsel. (Foto: Nando)
Nando meyakini, kampung dan desa selalu identik dengan hal-hal orisinal, namun memiliki kekayaan nilai, keunikan, dan kekhasan yang hakiki.

MAROS, IndonesiaSatu.co-- Kepala Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nando Watu, berkesempatan membagi inspirasi tentang Geliat Eko wisata Desa dan Pengelolaan Bumdes Berbasis Digital pada Workshop Bumdes dalam rangkaian acara Ramang-Ramang Tourism Exhibition, "Bersama Bangkitkan Pariwisata untuk UMKM Maju dan Berkelanjutan", Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/2/2022).

"Masa depan yang kita inginkan adalah perspektif dan aksi orang-orang lokal; yang lokal itu identik dengan desa, dan masa depan kita ada di desa," ungkap Nando dalam presentasinya.

Nando meyakini, kampung dan Desa selalu identik dengan hal-hal orisinal, namun memiliki kekayaan nilai, keunikan dan kekhasan yang hakiki.

"Desa adalah halaman depan bangsa ini. Karena itu, jika ingin mewujudkan wacana besar membangun Indonesia dari Desa, maka manfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada di Desa termasuk pengelolaan melalui BUMDes," ujar Nando di hadapan para kepala desa, pendamping desa, pimpinan lembaga keuangan, Pengelola BUMDes, dan Pokdarwis dalam acara Ramang Ramang Exhibition yang berlangung di Dermaga 2, Kampung Kharst Ramang Ramang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Inovasi Berbasis Digital

Nando mengatakan, Desa Detusoko Barat yang sukses meraih Juara 4 Anugerah Desa Wisata Tingkat Nasional ini, berangkat dari kemauan, komitmen, visi, inovasi, kerja keras dan kerjasama dalam mengoptimalkan potensi yang ada di desanya; mulai dari atraksi wisata berbasis budaya dan kearifan lokal melalui Sanggar Daudole, kuliner, wisata susur sawah, wisata edukasi, homestay, permanan traditional, dan secara khusus pemanfaatan digital dalam Pengelolaan BUMDes guna mengakomodir potensi-potensi unggulan yang ada di desa.

"Di era revolusi industri dengan tuntutan digital yang kian pesat, maka inovasi berbasis digital penting digagas, sehingga kita memiliki akses yang cukup untuk mengangkat pelbagai potensi desa seiring arus perkembangan digital, misalnya menggagas pasar online," ungkap Nando yang pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (USA) ini.

Di hadapan para peserta, Nando memberikan sentilan inspiratif bahwa sebagai salah satu desa di Provinsi NTT yang notabene jauh dari Ibukota Jakarta dan selalu masuk dalam kategori Daerah Tertinggal dan Terluar, namun dirinya terus termotivasi untuk bisa menjadi Desa Terdepan dalam hal inovasi dan digitalisasi.

"Kita jangan kalah dengan desa-desa lain di Indonesia, sebab membangun desa di era digital ini harus bisa selalu eksis dengan inovasi. Inovasi harus mampu mendahului regulasi melalui karya-karya nyata kepada masyarakat. Visi yang sederhana harus bisa dijabarkan dalam misi yang besar, sehingga desa kita menjadi halaman depan menuju Indonesia Maju," ajak Kades yang juga mantan aktivis PMKRI ini.

Acara Ramang Ramang Tourism Exhibition ini diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regio 6, Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) bekerjasama dengan Lembaga Keuangan (BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Sulsel, Bank Indonesia, Bank Syariah) dengan diwarnai beragam acara seperti Workshop BUMDes, Lomba Design Landscape Spot Wisata Ramang Ramang, Bisnis Matching UMKM, Pameran Produk, Asapeda, Tarian dan High Level Meeting.

--- Sandy Javia

Komentar