Breaking News

OLAHRAGA Tiket Olimpiade Tertunda, Erick Thohir Mengaku Puas dengan Timnas U-23 30 Apr 2024 21:09

Article image
Timnas U-23 melawan Uzbekistan dalam pertandingan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4) malam. (Foto: Ant)
Erick mengatakan bahwa dirinya menyaksikan skuad Garuda Muda telah berjuang sangat maksimal untuk menembus final dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan. Namun, Timnas harus mengakui keunggulan tim lawan dengan skor 0-2.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengatakan puas dengan pencapaian tim nasional Indonesia U-23 yang telah menembus semifinal Piala Asia U-23 2024, walaupun tiket menuju Olimpiade tertunda karena kalah melawan Uzbekistan dalam pertandingan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4) malam.

Erick mengatakan bahwa dirinya menyaksikan skuad Garuda Muda telah berjuang sangat maksimal untuk menembus final dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan. Namun, Timnas harus mengakui keunggulan tim lawan dengan skor 0-2.

"Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (30/3).

Erick mengatakan, dirinya tetap mengapresiasi pelatih, pemain, dan ofisial, karena telah mengharumkan nama Indonesia sebagai debutan yang lolos ke semifinal. Karena itu, dia meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade Paris 2024 masih terbuka.

Menurut dia, timnas harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga dalam pertandingan berikutnya, sehingga tiket menuju Olimpiade bisa diraih.

"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan pendukung Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air," kata Erick.


Jalannya Pertandigan
Seperti diketahui, Timnas U-23 bermain menghadapi Timnas Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4) malam.

Juara tahun 2018 dan empat kali semifinalis itu menekan Timnas Indonesia sejak awal laga.

Namun, kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho, membuat babak pertama berakhir dengan skor kaca mata alias 0-0.

Bahkan, Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan video assistant referee (VAR), karena ada pemain Indonesia yang offside.

Setelah gol dianulir, Timnas justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.

Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84.

Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh bunuh diri Pratama Arhan.

Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai kritik dan hujatan dari banyak pihak, karena sejumlah keputusan dinilai sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.

Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak.

Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman.

Namun, bila tetap kalah kesempatan terakhir juga masih ada.

Skuad Garuda Muda akan melakoni jalur playoff antar konfederasi melawan wakil dari benua Afrika, yaitu Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei mendatang.

Pemenang playoff itu akan meraih tiket untuk berada di panggung pesta olahraga atau multievent terbesar di dunia. Tetapi jika kalah, maka harapan Indonesia untuk tampil sudah tertutup rapat. ***

--- F. Hardiman

Komentar