Breaking News

NASIONAL Kepala BNPB: Hadapi Virus Corona, Indonesia Harus Miliki Rapid Test dalam Skala Besar 03 Apr 2020 08:01

Article image
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Doni Monardo. (Foto: CNN Indonesia)
"Ada 44 laboratorium milik Kementerian Kesehatan juga belum memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani pandemi virus corona ini. Sehingga yang efektif baru 13 lab," papar Doni.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Doni Monardo mengatakan kelemahan Indonesia dalam menghadapi penyebaran Virus Corona yakni tidak memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan secara cepat dalam skala besar.

Doni mengaku pihaknya sudah berusaha untuk mendatangkan alat rapid test yang digunakan untuk pemeriksaan cepat terkait virus corona dari sejumlah negara.

"Kelemahan kita adalah tidak memiliki alat untuk pemeriksaan secara cepat dalam skala besar," kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang dilakukan secara virtual, Kamis (2/4/29) seperti dilansir CNN Indonesia.

"Ada 44 laboratorium milik Kementerian Kesehatan juga belum memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani pandemi virus corona ini. Sehingga yang efektif baru 13 lab," papar Doni.

Jenderal TNI itu menyatakan pemerintah sedang berupaya mendatangkan alat tes polymerase chain reaction (PCR) dengan jumlah yang banyak agar tes PCR tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa.

"Untuk PCR, kami akan datangkan dari sejumlah negara sebanyak mungkin sehingga tes bisa dilakukan di Jawa maupun di luar Pulau Jawa," ujarnya.

Lebih lanjut, Doni menyebut pihaknya sudah mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) ke seluruh Provinsi di Indonesia.

Menurutnya, persediaan APD harus diperhatikan meskipun hingga saat ini jumlah APD yang didistribusikan sudah mencapai ratusan ribu.

"Seluruh Provinsi di Indonesia telah menerima APD. Terkecil sekitar 5.000 unit, terbesar DKI Jakarta yakni 58 ribu unit. Meskipun sudah terpenuhi, bisa jadi beberapa hari ke depan akan kekurangan stok yang sangat cepat," ungkapnya.

Di sisi lain, Doni mengklaim sekitar 50 persen orang di perkotaan tidak akan mudik pada libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Menurutnya, hal ini terjadi karena imbauan pemerintah serta kesadaran masyarakat sudah tumbuh.

"Kalau ini kita tingkatkan, mungkin akan jauh lebih baik," tuturnya.

Diketahui, jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona di Indonesia mencapai 1.790 orang. Dari jumlah itu, 170 orang meninggal dunia dan 112 orang dinyatakan sembuh. 

--- Guche Montero

Komentar