Breaking News

INTERNASIONAL Korsel Desak PBB Buka Suara Terkait Uji Coba Rudal Korut 20 Jan 2024 14:35

Article image
Salah satu uji coba rudal Korut. (Foto: Reuters)
Selain uji coba rudal, serangkaian ancaman dari Pemimpin Korut Kim Jong-un juga meningkatkan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea.

NEW YORK, IndonesiaSatu.co Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Hwang Joonkook mendesak Dewan Keamanan PBB agar “berhenti bungkam” terkait eskalasi uji coba rudal dan ancaman Korea Utara (Korut).

Dilansir Reuters, Sabtu (20/1/2024), desakan Korsel itu dilontarkan setelah dewan menggelar pertemuan tertutup mengenai uji coba rudal balistik pertama Korut pada tahun 2024 akhir pekan lalu.

Joonkook menegaskan, 15 negara anggota Dewan Keamanan prihatin dengan retorika dan tindakan Korut "yang semakin serius”.

"Kini yang masih menjadi pertanyaan adalah bagaimana memecah kebungkaman Dewan Keamanan. Kami akan membahas dan mempertimbangkannya. Bagaimana langkah selanjutnya, itu pertanyaan besar," ujar Joonkook, Jumat (19/1/2024), seperti dikutip dari Reuters.

Korsel saat ini menjadi salah satu anggota Dewan Keamanan PBB selama dua tahun.

Dewan Keamanan PBB sebenarnya telah memberlakukan sanksi terhadap Korut pasca negara menggelar uji coba nuklir tahun 2006.

Keputusan itu kemudian diperketat beberapa tahun terakhir dengan 10 resolusi untuk memangkas pendanaan dan menahan program rudal balistik dan nuklir Korut.

Akan tetapi, langkah-langkah tersebut belum berhasil menghentikan Korut.

Pada Mei 2022 lalu China dan Rusia melayangkan veto terhadap resolusi yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk menetapkan sanksi baru pada Korut atas peluncuran rudal balistik antar-benua.

China dan Rusia juga ditengarai selalu menghalangi setiap tindakan terhadap Korut termasuk pernyataan ke media.

Dengan perlindungan dua pemilik hak veto di DK PBB tersebut, pada 2023 Korut meningkatkan uji coba senjata yang melanggar sanksi PBB termasuk lima rudal balistik antar-benua, lebih dari 25 rudal balistik dan tiga satelit mata-mata.

Selain uji coba rudal, serangkaian ancaman dari Pemimpin Korut Kim Jong-un juga meningkatkan ketegangan di kawasan.

Dalam pernyataan terbarunya, Jong-un menuding Korsel sebagai "antek kelas kakap" AS yang terobsesi dengan konfrontasi. Ia juga menegaskan, Korut akan menumpas Korsel dengan nuklirnya bila diprovokasi.

--- Henrico Penu