Breaking News

PENDIDIKAN Luncurkan Sekolah Keberagaman, Gubernur NTT Ajak Wujudkan Pendidikan Aman dan Inklusif 24 Apr 2025 22:55

Article image
Gubernur NTT, Melki Laka Lena saat Peluncuran Sekolah Keberagaman. (Foto: Dok. Ist)
"Maka sekolah harus menjadi tempat yang mampu menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai keberagaman,” kata Gubernur.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi meluncurkan program Sekolah Keberagaman.

Acara Peluncuran yang berlangsung di aula SMAN 5 Kota Kupang, Kamis (24/4/2025) itu mengusung tema: “Membangun Sekolah Keberagaman bersama Peacemakers di Sekolah Menengah Atas, Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Pendidikan Berkualitas.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menekankan bahwa setiap lembaga pendidikan harus dijadikan ruang tumbuh bersama yang aman dan harmonis bagi seluruh peserta didik.

"Sekolah harus dijadikan sebagai miniatur masyarakat dengan semangat keberagaman untuk berproses. Maka sekolah harus menjadi tempat yang mampu menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai keberagaman,” kata Gubernur.

Gubernur Melki menyinggung bahwa program dan semangat tersebut sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang juga merupakan sumbangsih terbesar masyarakat NTT kepada Republik Indonesia.

Gubernur mengingatkan bahwa ideologi Pancasila dirumuskan oleh Bung Karno saat berada di Ende, NTT, pada masa pengasingannya.

“Kita harus bangga, karena Pancasila lahir di bumi NTT. Dan hari ini, tugas kita adalah menjadi garda terdepan dalam menerapkannya terutama di sekolah-sekolah,” ungkap Gubernur memotivasi.

Zona Bebas Kekerasan

Gubernur Melki juga menyoroti persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya di lingkungan pendidikan.

"Sekolah harus menjadi zona bebas kekerasan, termasuk kekerasan seksual, sehingga seluruh kepala sekolah dan guru diminta untuk menjadikan isu ini sebagai perhatian utama," katanya.

Gubernur kembali menegaskan bahwa kekerasan seksual di sekolah harus dihapuskan.

"Tidak ada tempat untuk kekerasan di dunia pendidikan kita,” tegas Gubernur sembari mengajak para tokoh agama, masyarakat, dan seluruh elemen pendidik untuk bersama-sama menjaga anak-anak NTT.

Gubernur menyebutkn, data indeks kerukunan umat beragama di NTT yang mencapai angka 84,25 dan melampaui angka nasional, merupakan bukti kerja keras semua pihak dalam menjaga semangat toleransi.

"Program Sekolah Keberagaman ini diharapkan dapat mendorong penguatan nilai-nilai kebhinekaan dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler serta dapat melahirkan duta keberagaman (peacemaker) di lingkungan SMA," ungkapnya.

Gubernur berharap agar para siswa-siswi dapat berpikir kritis, terbuka terhadap perbedaan dan mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

"Peserta didik harus dibekali dengan nilai-nilai kebhinekaan dan kemanusiaan agar mampu menjadi warga negara yang bijak dan selalu menghargai perbedaan. Artinya, sekolah harus menjadi ruang yang aman dan inklusif agar mendukung tumbuh kembang karakter siswa," imbuhnya.

Gubernur berharap agar sekolah keberagaman ini menjadi langkah besar untuk membuat NTT lebih damai, lebih cerdas, dan lebih sejahtera.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia” tutup Gubernur mengutip kalimat inspiratif Nelson Mandela.

Hadir pada acara Peluncuran tersebut ratusan siswa-siswi SMAN 1 Kupang dan SMAK Giovani Kupang, para kepala sekolah, para guru, para tokoh agama, serta komunitas masyarakat.

--- Guche Montero

Komentar