Breaking News

INTERNASIONAL Masjid di Shiraz Iran Aalami Serangan Mematikan Kedua dalam Beberapa Bulan 14 Aug 2023 07:25

Article image
Masjid di kota Shiraz, Iran selatan. (Foto: BBC)
Penembak membawa senapan serbu dan delapan magasin dengan 240 peluru, 11 di antaranya berhasil dia lepas sebelum dilumpuhkan.

TEHERAN, IndonesiaSatu.co -– Sebuah tempat suci di kota Shiraz di selatan Iran telah mengalami serangan mematikan kedua dalam waktu kurang dari setahun. Dilaporkan Al Jazeera (13/78/2023), seorang pria bersenjata lai masuk ke pekarangannya dan melepaskan tembakan.

Yadollah Bouali, Komandan Provinsi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), mengatakan kepada media pemerintah bahwa seorang penembak memasuki masjid Shah Cheragh melalui gerbang selatan pada hari Minggu pukul 7 malam (15:30 GMT) untuk melakukan operasi "teroris".

Penyerang yang ditangkap di tempat kejadian, menembak empat orang yang menewaskan satu orang. Ditambahkan, penembak membawa senapan serbu dan delapan magasin dengan 240 peluru, 11 di antaranya berhasil dia lepas sebelum dilumpuhkan.

Video online menunjukkan orang-orang berlarian panik di luar masjid dan menutup toko mereka. Gambar menunjukkan lubang peluru di dinding dan jendela dan darah di tanah.

Masjid yang terletak di Provinsi Fars dan salah satu yang terpenting dalam Islam Syiah, terkena serangan serupa pada 26 Oktober 2022.

Pada saat itu, seorang pria bersenjata memasuki masjid dengan senapan otomatis, menembak sekelompok peziarah dan staf. Pihak berwenang mengatakan pria bersenjata itu membunuh 13 orang dan melukai 40 lainnya sebelum dibunuh oleh pasukan keamanan.

Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) merilis video melalui situs Amaq dan mengakui bertanggung jawab atas serangan itu.
ISIs juga bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi tahun 2017 terhadap parlemen Iran dan makam mantan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini di Teheran.

Pada awal Juni, Iran mengeksekusi dua pria yang dikatakan telah melakukan kontak dengan operasi ISIL di negara tetangga Afghanistan yang memberikan senapan kepada pria bersenjata itu dan membawanya ke lokasi penembakan.

Tiga orang lagi juga diadili dan dijatuhi hukuman penjara mulai dari lima hingga 25 tahun karena bekerja dengan kelompok bersenjata tersebut.

Penyerangan tahun lalu di tempat suci itu juga terjadi ketika Iran diguncang oleh protes nasional yang dimulai pada September 2022 setelah kematian dalam tahanan Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.

Mahsa Amini ditangkap karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian yang diwajibkan oleh negara untuk wanita.

Kerusuhan terjadi 40 hari setelah kematian Amini, ketika ribuan orang berkumpul untuk menandai peristiwa itu di kampung halamannya di barat laut Iran.

Otoritas Iran, yang menyalahkan "kerusuhan" yang didukung oleh kekuatan asing karena merusak keamanan negara, mengatakan pada saat itu bahwa kerusuhan membuka jalan bagi serangan Shah Cheragh terjadi. ***

--- Simon Leya

Komentar