AGAMA Natal dari Dua Kota: Bupati Gus Haris Ucapkan "Berkah Dalem" 27 Dec 2025 21:09
Saat bertemu Rm Fadjar, Gus Haris langsung mengucapkan ”Berkah Dalem” – salam khas umat Katolik terutama yang berasal dari Jawa.
PROBOLINGGO, IndonesiaSatu.co - Dua kota di Jawa Timur yakni Probolinggo dan Situbondo memiliki cerita unik sekitar perayaan Natal 2025.
Di Gereja Katolik St Paulus Stasi Kraksaan, Forkompinda Kabupaten Probolinggo membuat kejutan. Pada Rabu (24/12/2025), Rm Fadjar Tedjo Soekarno, Pr dan panitia yang menyambutnya, Bupati Probolinggo, dr Mohammad Haris Damanhuri Romly (Gus Haris) langsung memberi ucapan “Berkah Dalem” - sebuah sapaan khas dalam gereja katolik khususnya yang berada di Jawa.
Ucapan itu ternyata menjadi berkah bagi umat Katolik di Kraksaan, Probolinggo. Kunjungan yang dijadwalkan hanya 15 menit molor hampir satu jam dan Forkompinda menyempatkan diri bersantap bersama dengan umat. Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi, Kapolres Probolinggo AKBP Muh Wahyudin Latif,
Selain itu, ada juga Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo Mohammad Anggidigdo, Pabung 0820 Probolinggo Mayor Kav. Edy Surnoto, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo H. Samsur, serta jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo dan Forkopimka Kraksaan.
Sementara di Gereja St. Mikael, Kuasi Besuki, Situbondo, perayaan Natal pada Kamis (25/12/2025) dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Ada dua hal yang unik. Pohon Natal dibuat dari botol air mineral bekas dan daun jati. Hal tersebut untuk menjelaskan dan mengingatkan bahwa Natal sangat terkait dengan lingkungan hidup.
Dalam perayaan pada pukul 11.00 itu, Gereja St. Mikael mengundang masyarakat dari berbagai lapisan terutama para janda, nelayan, tukang becak dan tukang parkir.
Rm. Fadjar Tedjo Soekarno meminta umat untuk melayani para undangan dengan menghidangkan makanan. Umat dilarang bersantap kecuali dipastikan, para undangan tidak ada yang terlewatkan. Pesannya adalah, Natal terkait dengan sikap melayani mereka yang kurang beruntung, tidak sejahtera dan bahkan yang terpinggirkan.
Agenda Rutin Forkopimda
Rm Fadjar juga dipanggil dengan sebutan Lora – sebutan kehormatan di Madura untuk putra laki-laki kiai (kyai) atau tokoh agama terhormat, setara dengan panggilan "Gus" di Jawa
Bupati Probolinggo Gus Haris menegaskan, peninjauan ini merupakan agenda rutin sekaligus bentuk kehadiran nyata pemerintah daerah bersama Forkopimda dalam memastikan seluruh rangkaian ibadah Malam Natal berjalan aman dan lancar.
Menurut Gus Haris, Kabupaten Probolinggo merupakan daerah dengan masyarakat yang majemuk, baik dari sisi agama maupun budaya. Karena itu, semangat toleransi dan kebersamaan harus terus dijaga.
Gus Haris berharap, kebersamaan dan toleransi yang selama ini terjalin dapat terus dipertahankan demi terciptanya suasana yang aman, rukun, dan penuh keberkahan di Kabupaten Probolinggo.
Sebelumnya, rombongan berkunjung ke Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jalan RA Kartini, Kelurahan Sidomukti. Kedatangan Bupati dan Forkopimda disambut hangat Pendeta Josephine Christiana Sutrisno bersama ratusan jemaat yang tengah mengikuti ibadah Malam Natal.
Sementara dalam perayaannya, Gereja Santo Mikhael Kuasi Besuki, secara khusus mengundang sekitar 40 orang janda dan lansia yang merupakan warga sekitar gereja. Kesempatan itu, gereja menyerahkan bantuan sembako masyarakat sekitar yang berasal dari wilayah pesisir, dari Dusun Makam Tinggi dan dari Dusun Pertukangan.
Paket sembako sembako itu merupakan donasi umat Katolik yang dikoordinir oleh Gerakan Peduli Orang Miskin (Geliokin) yang dibentuk sejak tahun 2019. Kegiatan ini dilakukan setiap bulannya untuk mengurangi beban hidup warga sekitar.
“Perayaan Natal kali ini kami fokuskan pada pelayanan secara nyata termasuk dalam santap bersama. Para umat diminta untuk mendahulukan dan melayani para undangan yang hadir,” ujar Rm Fadjar. *
--- F. Hardiman
Komentar