Breaking News

INFRASTRUKTUR Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Diajak Berkolaborasi dalam Pembangunan Infrastruktur dan Kewilayahan 27 Oct 2025 12:13

Article image
Menko AHY saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun ke-27 PSMTI yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (24/10/2025). (Foto: Humas Kemenko Infra)
Menko AHY menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan dan kontribusi aktif masyarakat Tionghoa dalam pembangunan bangsa.

BATU, IndonesiaSatu.co - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) untuk terus berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur dan kewilayahan guna memperkuat pemerataan ekonomi nasional.

Ajakan tersebut disampaikan Menko AHY saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun ke-27 PSMTI yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (24/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan dan kontribusi aktif masyarakat Tionghoa dalam pembangunan bangsa.

“Kita berharap Indonesia selalu aman, damai, dan rukun. Kita adalah negara majemuk dengan berbagai identitas, termasuk saudara-saudara kita dari Marga Tionghoa yang juga ingin menjadi bagian utuh dari Indonesia, mengambil peran di bidang ekonomi, politik, sosial, dan bidang-bidang positif lainnya untuk membangun negeri,” ujar Menko AHY melalui pernyataan resmi.

Menko AHY juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh elemen bangsa, termasuk dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media.

“Pemerintah ingin terus membangun sinergi pusat dan daerah agar kebijakan serta prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat terimplementasi dengan baik,” tambahnya.

Dalam sesi doorstop bersama media, Menko AHY menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas antarwilayah dan antarkepulauan sebagai kunci pemerataan pembangunan nasional.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi tantangan geografis yang kompleks, berbeda dengan negara-negara kontinental.

“Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan transportasi darat. Kita harus memperkuat transportasi laut dan udara sebagai penghubung antar pulau. Laut harus kita pandang sebagai pemersatu, bukan pemisah,” tegas Menko AHY.

Ia menjelaskan bahwa sektor maritime logistics masih menjadi tantangan, terutama dalam memenuhi kebutuhan wilayah-wilayah terluar dan kawasan Indonesia Timur, termasuk Papua. Pemerintah terus berupaya memperkuat infrastruktur dasar di wilayah tersebut agar pemerataan ekonomi dapat terwujud.

“Saya baru saja melakukan rapat koordinasi dengan para gubernur se-Tanah Papua untuk membahas percepatan pembangunan di kawasan timur. Konektivitas yang kuat akan mempercepat kemajuan wilayah dan mengurangi kesenjangan,” ungkapnya.

Menko AHY menambahkan, keterbatasan anggaran menuntut pemerintah untuk membuka ruang kolaborasi investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, guna memperkuat konektivitas dan mendukung agenda prioritas nasional lainnya seperti pendidikan, kesehatan, pangan, energi, dan air.

“Kita membutuhkan kerja sama dan investasi berkelanjutan agar pembangunan berjalan efektif dan memberi manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Khusus Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga, Agust Jovan Latuconsina; dan Staf Khusus Bidang Kerja Sama Lembaga Non Pemerintah dan Kerja Sama Luar Negeri Merry Riana. *

--- F. Hardiman

Komentar