GAYA HIDUP Penjelasan Pakar Soal Mana yang Lebih Sehat, Nasi Dingin Atau Nasi Hangat 30 Nov 2023 08:54
Nasi putih yang sudah dingin juga mengandung pati resisten, sehingga tidak cepat menaikkan gula darah.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Saat ini, nasi telah menjadi makanan pokok sebagian penduduk bumi, terutama Asia dan Afrika.
Karena itu, tak mengherankan, orang merasa kalau ritual makan belum sempurna kalau tanpa ada nasi di atas meja makan.
Di balik kegunaannya, mengonsumsi nasi berlebihan bisa merugikan bagi kesehatan. Karena kandungan karbohidrat yang tinggi, nasi bisa memicu naik kandungan gula darah yang menyebabkan orang terkena diabetes.
Untuk menekan kandungan gula, konon lebih baik bila kita menyantap nasi yang sudah dingin. Nasi yang masih hangat dipercaya mengandung gula yang lebih tinggi. Benarkah demikian?
Nasi dingin yang dimaksud adalah nasi yang sudah didiamkan beberapa saat pada suhu ruang, sedangkan nasi panas berarti nasi yang baru saja matang.
Nasi yang dibiarkan dalam suhu ruangan cenderung mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi panas yang baru matang. Indeks glikemik yang tinggi ini menyebabkan naiknya gula darah secara cepat dan hal ini cukup berisiko untuk pengidap diabetes.
Dilansir detik.com (30/11/2023), pakar gizi, Dr dr Dian Novita Chandra, M Gizi, menjelaskan nasi putih yang sudah dingin juga mengandung pati resisten, sehingga tidak cepat menaikkan gula darah. Sementara nasi panas justru memicu kandungan pati menjadi tak resisten.
"Dengan pati resisten itu dia tidak mudah pecah, jadi tidak cepat menaikkan gula darah," ucapnya dalam acara Seminar Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pentingnya Deteksi Dini Retinopati Diabetik dan Perubahan Pola Gizi Pasien Diabetes di Depok, di Kantor Kecamatan Sawangan, Rabu (29/11/2023).
"Kalau orang diabetes itu biasanya makan nasi yang sudah kemarin. Makin lama dinginnya, makin bagus. Biasanya nasi yang sudah kemarin," tuturnya lagi.
Di samping itu, dokter spesialis gizi, SpGK(K), dr Krisafelfa Sutanto menuturkan, pengolahan nasi putih juga penting diperhatikan. Menurutnya, nasi lebih baik diolah dan dimasak dengan cara di dandang atau dengan dikukus menggunakan alat masak tradisional, daripada menggunakan rice cooker.
"Kalau di dandang bisa kita aduk, kalau rice cooker kan nggak. Jadi lebih indeks glikemiknya lebih tinggi karena tidak diolah sama sekal, nasinya lebih gampang dicerna. Jadi bagusnya yang di dandang, di panci," imbuhnya. ***
--- Simon Leya
Komentar