PENDIDIKAN Peringatan Hari Kartini, Kadis Mensi Tiwe: Emansipasi Harus jadi Roh Perjuangan Perempuan 21 Apr 2025 12:56

"Esensi Emansipasi yang diperjuangkan Kartini yakni Kesetaraan. Sehingga sudah saatnya kaum perempuan seantero Persada Nusantara harus ditempatkan sebagai pelopor perubahan untuk melahirkan generasi emas bangsa. Untuk Ende-Lio-Nage Sare Pawe, 'Kami Latu'
ENDE, IndonesiaSatu.co-- "Spirit Emansipasi sesungguhnya adalah ketika kaum perempuan selalu diberi ruang untuk terbit menjadi suluh (terang) di setiap aspek kehidupan dan strata sosial, sebagaimana spirit eksistensial Raden Ajeng Kartini, yang pada masanya memperjuangkan kesetaraan perempuan sebagai salah satu elemen penting kemajuan bangsa."
Demikian hal itu diutarakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mathildis Mensi Tiwe, SE., M. Akt, pada momentum Peringatan Hari Kartini, 21 April 2025.
Dengan komitmen inspiratif "Kami Latu" (Kami Ada, red), Kadis Mensi menerangkan bahwa di tengah tuntutan perkembangan global dengan kemajuan teknologi dan informasi, kaum perempuan harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai elemen penting bangsa yang mampu bersaing, mencetak prestasi, serta terus terbit sebagai terang di berbagai dimensi kehidupan.
"Realita hari ini menunjukkan bahwa setiap anak bangsa memiliki hak dan akses yang sama dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, tidak ada lagi sekat dan pengkotak-kotakan, perempuan dan laki-laki adalah setara," ungkap Kadis Mensi.
Kadis Mensi mengatakan bahwa spirit perjuangan yang diusung R.A Kartini melalui semboyan "Habis Gelap Terbitlah Terang", secara implisit mengandung makna dan harapan tentang kesetaraan, tentang optimisme, dan tentang komitmen kebangsaan kaum perempuan untuk ikut memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kartini adalah pelopor kesetaraan, simbol perjuangan kaum perempuan pada masanya, yang hingga kini spiritnya tetap sama dan selalu relevan selaras zaman, yaitu agar eksistensi perempuan terus menjadi terang yang pantang terbenam, selalu terbit di setiap situasi dan seantero Persada Nusantara," ujarnya.
Tantangan Kartini Masa Kini dan Generasi Emas
Menurut Kadis Mensi, dalam konteks kekinian, spirit Kesetaraan yang diperjuangkan R.A Kartini, menjadi realita tak terbantahkan oleh generasi sekarang.
Kadis Mensi mengaku, ketika menjalankan amanah sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, dalam dirinya selalu tertanam misi mulia untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Ende di setiap satuan pendidikan, sehingga mampu melahirkan generasi emas Ende yang cerdas, inovatif, berprestasi, berdaya saing dan berkompeten di segala bidang.
Namun demikian, Kadis Perempuan yang dijuluki "Kadis Penggerak Pendidikan Ende" itu menuturkan bahwa ketika perempuan diberi kepercayaan mengemban jabatan tertentu, hal itu tidak mudah, bahkan ada pelbagai tantangan yang harus dihadapi.
"(Mungkin) ini soal paradigma sosial yang cenderung menempatkan posisi (jabatan) yang diemban oleh perempuan sebagai sesuatu yang harus disaingi; sehingga selalu disertai dengan narasi seperti 'perempuan tidak mampu, perempuan tidak cocok, serta narasi pesimis lainnya," ungkap Kadis Mensi.
Menurutnya, dengan narasi demikian, tentu akan berdampak pada psikologi perempuan (menjadi pesimis) meski sebenarnya perempuan memiliki kapasitas, reputasi dan kredibilitas yang bisa diandalkan untuk berdedikasi bagi kemajuan daerah.
"Esensi Emansipasi yang diperjuangkan Kartini yakni Kesetaraan. Sehingga sudah saatnya kaum perempuan seantero Persada Nusantara harus ditempatkan sebagai pelopor perubahan untuk melahirkan generasi emas bangsa. Untuk Ende-Lio-Nage Sare Pawe, 'Kami Latu'," simpulnya.
--- Guche Montero
Komentar