Pater Lukas mengajak agar segenap umat Stasi Santo Arnoldus Janssen Pemo dapat menghidupi semangat kerasulan dan semangat misioner Santo Pelindung dalam kehidupan menggereja sehari-hari.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Pimpinan Provinsi Societas Verbi Divini (SVD) Ende, Pater Lukas Jua, SVD, Rabu (15/1/20), meresmikan Kapela Stasi Pemo, Paroki Hati Amat Kudus Yesus Wolowaru, Keuskupan Agung Ende.

Acara peresmian tersebut dikukuhkan dalam perayaan Ekaristi Kudus sekaligus memperingati Pelindung Stasi Pemo, Santo Arnoldus Janssen, yang pestanya diperingati oleh Gereja sejagat pada hari ini.

Sebelum perayaan Ekaristi Kudus, Pater Provinsial bersama para iman konselebran disambut dengan tarian khas Lio-Ende dan sapaan adat oleh pemangku adat (mosalaki) setempat.

Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua, SVD dalam kotbahnya mengatakan bahwa  Santo Arnoldus Janssen yang adalah Pendiri Serikat Sabda Allah (SVD, red), Serikat Susteran SSpS dan SSpS-AP (Adorasi Abadi), telah mengembangkan karya-karya misi Gereja seantero dunia melalui karya para misionaris ketiga Serikat tersebut hingga saat ini.

"Dengan mengambil Santo Arboldus Janssen sebagai pelindung stasi ini, maka spirit karya misioner harus menjiwai semangat kerasulan, pelayanan dan kehidupan menggereja segenap umat di Stasi Pemo ini," ungkap Pater Lukas.

Pater Lukas menegaskan bahwa Kristus harus menjadi Batu Penjuru, dasar atau fondasi iman Kristiani dan sumber persekutuan Gereja lokal dan Gereja sejagat sebagai bangunan persekutuan Tubuh Mistik Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi dan cara hidup menggereja.

"Hari ini kita merayakan rahmat persekutuan sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus sendiri. Gereja sebagai suatu persekutuan umat beriman harus selalu merasa terpanggil untuk mendekatkan diri dengan Kristus sebagaimana Santo Arnoldus Janssen senantiasa percaya pada penyelenggaraan ilahi dan kekuatan Firman (Sabda) Tuhan. Sang Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita," katanya.

Pater Lukas mengajak agar segenap umat Stasi Santo Arnoldus Janssen Pemo dapat menghidupi semangat kerasulan dan semangat misioner Santo Pelindung dalam kehidupan menggereja sehari-hari.

"Mari kita menghidupi semangat karya misoner Santo Arnoldus Janssen dalam hidup kita sehari-hari mulai dari komunitas basis, stasi/lingkungan, paroki, dan keuskupan. Kita adalah gambaran Gereja Allah yang hidup," ajaknya.

Semangat Misioner

Sementara itu, Pastor Paroki Hati Amat Kudus Yesus Wolowaru, Pater Nikomedes Mere SVD mengaku bangga dan bersyukur atas karya pembangunan gereja yang akhirnya diresmikan.

"Ini adalah wujud partisipasi dan antusiasme segenap umat Stasi Arnoldus Janssen Pemo yang sejak awal terlibat aktif dalam setiap proses pembangunan kapela. Ini juga akan memudahkan karya pelayanan pastoral ke depan yang tidak mesti terpusat di paroki. Selamat dan proficiat untuk segenap umat Stasi Pemo untuk momen berahmat ini. Mari bersama-sama memajukan Gereja kita," ajak Pater Medes.

Hal senada diutarakan Ketua Stasi Pemo sekaligus Ketua Panitia Pembangunan Kapela, Maksimus Ba'o. Dalam sambutannya Maksimus menyampaikan syukur dan bangga atas partisipasi segenap umat yang terlibat langsung sejak awal pembangunan hingga peresmian.

"Hari ini adalah puncak kerinduan dan harapan segenap umat Stasi Pemo untuk memiliki Kapela Stasi sendiri. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada segenap pihak baik para tokoh adat, pemerintah, kaum muda, dan juga mantan Pastor Rekan, Pater Laurens Woda, SVD yang telah terlibat langsung dan membantu memotivasi umat. Terima kasih untuk semua pihak," ungkap Maksimus.

Ia mengharapkan agar semangat yang sama tetap dijaga dan ditingkatkan oleh segenap umat Stasi Santo Arnoldus Janssen Pemo dalam setiap kegiatan menggereja.

"Mari kita bahu-membahu menjaga semangat gotong-royong, persatuan, solider dan hidup dalam semangat misioner seperti Santo Pelindung. Semoga semangat Santo Arnoldus Janssen dan Terang Sabda Allah tinggal dalam hati, keluarga dan karya hidup kita," harapnya.

Disaksikan media ini, perayaan Ekaristi Kudus dimeriahkan oleh EMAUS Choirs Wolowaru dan dihadiri ratusan umat.

Sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan segenap umat, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah bersama.

--- Guche Montero