Breaking News

POLITIK Pertemuan Surya-Anies, Marianus Kleden: Gertakan Terhadap PDI Perjuangan 30 Jul 2019 10:10

Article image
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr. Marianus Kleden . (Foto: Antara)
Sikap Surya Paloh dan NasDem harus bisa dipahami sebagai bentuk kekecewaan terhadap PDI Perjuangan dan Jokowi yang memberi angin bagi Prabowo dan Gerindra untuk bergabung dalam pemerintahan.

KUPANG, IndonesiaSatu.co -- Pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Gubernur DKI Anies Baswedan menimbulkan berbagai spekulasi. Ada yang menilai Bos Metro TV sudah tidak sehaluan dengan koalisi Jokowi.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr. Marianus Kleden menilai pertemuan politik Surya Paloh dengan Gubernur DKI Anies Baswedan merupakan bentuk "menakut-nakuti" PDI Perjuangan dan Jokowi.

"Semacam 'gertakan' dari Surya Paloh terhdap PDIP dan juga kepada Jokowi sendiri. 'Saya yang capek-capek mendukung Jokowi, kok, Gerindra yang dapat enaknya'," kata Marianus Kleden kepada ANTARA di Kupang, Selasa (30/7/2019).

Marianus mengemukakan hal itu berkaitan dengan wacana yang dibangun oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang akan mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden periode 2024 - 2029 serta dampak hubungan NasDem dengan PDI Perjuangan dan Jokowi.

Meskipun tidak diungkapkan secara eksplisit, menurut Marianus, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo demi persatuan bangsa akan dieksekusi melalui rekrutmen menteri dengan mempertimbangkan keterwakilan Gerindra. Begitu pula, partai-partai lain yang sebelumnya berada di kubu yang berseberangan dengan Jokowi pada Pilpres 2019.

NasDem, kata Marianus, merasa khawatir jika Gerindra memborong semua sehingga partai ini tidak mendapat tempat sesuai dengan harapan.

"NasDem akan bertanya di manakah posisi saya yang selama ini setia mendukung Jokowi, antara lain, melalui Metro TV, memberikan efek yang signifikan," kata Marianus.

Oleh karena itu, sikap Surya Paloh dan NasDem harus bisa dipahami sebagai bentuk kekecewaan terhadap PDI Perjuangan dan Jokowi yang memberi angin bagi Prabowo dan Gerindra untuk bergabung dalam pemerintahan.

--- Simon Leya

Komentar